Menaker Sebut Tren Pengangguran Turun tapi Belum Sesuai Harapan

KATADATA | Arief Kamaludin
8/11/2018, 21.21 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menilai penurunan tingkat pengangguran terbuka belum sesuai harapan pemerintah. Meskipun, tingkat pengangguran saat ini merupakan yang terendah sejak reformasi.

"Capaian (pengangguran) yang ada belum sepenuhnya yang diharapkan pemerintah, namun tren pengangguran terus menurun," kata dia dalam diskusi Forum Merdeka Barat tentang Pengurangan Pengangguran di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Jakarta, Kamis (7/11).

Ia menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka pada 2015 mencapai 6,18%; kemudian menurun pada tahun 2016 menjadi 5,61%. Tahun 2017, tingkat pengangguran terbuka kembali berkurang menjadi 5,50% dan 2018 menjadi 5,34%.

(Baca juga: Mendikbud Jelaskan Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran Lulusan SMK)

Pertumbuhan sektor manufaktur, pariwisata dan makanan minuman telah berkontribusi dalam penurunan tingkat pengangguran terbuka. Pertumbuhan sektor tersebut mampu menyerap 60% dari total angkatan kerja nasional dalam lima tahun terakhir.

Adapun, total penyerapan angkatan kerja baru pada tahun 2015-2018 mencapai 9,6 juta orang dari target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 10 juta orang. Berdasarkan sektornya, penyerapan tenaga kerja terbesar pada sektor industri pengolahan sebesar 24,52%; retail besar, kecil dan reparasi motor 11,1%; administrasi pemerintahan/jaminan sosial 10,9%, dan konstruksi 10,88%.

Namun demikian, Hanif mengakui pengangguran di pedesaan meningkat 0,03%. Menurutnya, peningkatan disebabkan banyaknya angkatan kerja baru yang bekerja secara informal di sektor pertanian. Sementara itu, musim panen sudah selesai sehingga jumlah pengangguran meningkat.

(Baca juga: Pengangguran Desa Naik, Pemda Dikritik Habiskan APBD Buat Operasional)

Hanif optimistis tingkat pengangguran desa akan turun dengan adanya dana desa yang juga diarahkan untuk program padat karya. Selain itu, jika masa panen tiba dan harga komoditas meningkat, jumlah tenaga kerja akan meningkat. "Jadi kenaikan pengangguran di desa menurut saya sifatnya tidak permanen," ujarnya.