Adapun nilai tukar rupiah diprediksi Piter tak akan menembus Rp 14 ribu per dolar AS lantaran BI bakal terus melakukan intervensi. Apalagi, cadangan devisa dalam posisi yang cukup tebal yaitu US$ 126 miliar per akhir Maret 2018. (Baca juga: Pelemahan Rupiah Menekan Industri Makanan dan Minuman)

Ia meyakini, intervensi yang dilakukan BI pada pekan ini bakal meningkatkan keyakinan pelaku pasar akan stabilitas nilai tukar rupiah. Pelaku pasar pun diharapkan tidak lagi panik menjelang pengumuman bunga dana AS atau Fed Fund Rate pada awal Mei 2018 sehingga menekan nilai tukar rupiah. “Perkiraan saya mentok di Rp 13.800 per dolar AS,” kata Piter.

Nilai tukar rupiah tercatat melemah nyaris ke level 14 ribu per doalr AS mulai Jumat (20/4). Namun, seiring dengan intervensi besra yang dilakukan BI, pelemahan nilai tukar terpantau bisa teredam. Pada Selasa (24/4) ini, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,62% ke level 13.889 per dolar AS.  (Baca juga: Chatib Basri: Kebijakan Kontrol Harga Bisa Memberi Tekanan ke Rupiah)

Penguatan tersebut tercatat paling besar di antara beberapa negara Asia yang mengalami penguatan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS yaitu baht Thailand (0,3%), dolar Singapura (0,22%), peso Filipina (0,17%), rupee India (0,14%), dan yuan Tiongkok (0,01%).

Halaman:
Reporter: Michael Reily