Utang ke IMF Lunas, Ekonom Bicara Manfaat Fasilitasi IMF Meeting

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo bersama Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde (kedua kiri), Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melakuka
27/2/2018, 14.58 WIB

Pemerintah terus bersiap menyambut pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) – World Bank di Bali pada Oktober 2018. Dana yang digelontorkan untuk memfasilitasi pertemuan ini mencapai Rp 868 miliar. Tak ayal, perhelatan ini jadi sorotan berbagai pihak.

Dalam berbagai kesempatan, Ketua Panitia pertemuan tahunan IMF-World Bank yaitu Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakinkan perhelatan tersebut menguntungkan untuk Indonesia. Perhelatan itu dinilai bisa menggairahkan ekonomi domestik.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyebut perhelatan itu prestisius. Setidaknya, dengan menjadi tuan rumah, pemerintah Indonesia bisa menyiarkan perkembangan ekonomi domestik kepada dunia internasional.

“Paling tidak publikasi dari event ini jadi public relation yang bagus buat Indonesia mengenai perkembangan ekonomi yang sudah kita capai. Jadi harapannya ada multiplier yang bagus buat investasi,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (27/2). (Baca juga: Menkeu: Anggaran Annual Meeting IMF di Bawah 4 Tuan Rumah Sebelumnya)

Selain itu, sejalan dengan pemerintah, ia juga melihat dampak langsung perhelatan tersebut ke kegiatan ekonomi domestik. “Sekitar 18 ribu delegasi belum lagi peserta domestik dan mungkin keluarga mereka bisa jadi stimulus buat sektor konsumsi dan pariwisata,” kata dia.

Halaman: