Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Januari 2018 sebesar 0,62% secara bulanan (month to month) atau sebesar 3,25% secara tahunan (year on year). Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi terjadi utamanya karena kenaikan harga beras. Komoditas ini berkontribusi pada peningkatan inflasi selama Januari 2018 sebesar 0,24%.
"Yang paling besar (andil inflasi) tentunya sudah bisa diprediksi adalah harga beras," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Kamis (1/2).
Suhariyanto mengatakan, harga beras medium di tingkat penggilingan pada Januari 2018 sebesar Rp 10.177 per kilogram, meningkat 6,83% dari Desember 2017 sebesar Rp 9.526. Harga beras premium di tingkat penggilingan pada Januari 2018 sebesar Rp 10.350 per kilogram, meningkat 4,96% dari Desember 2017 sebesar Rp 9.860.
Adapun, harga beras kualitas rendah di tingkat penggilingan pada Januari 2018 sebesar RP 9.733 per kilogram, meningkat 5,20% dari Desember 2017 sebesar Rp 9.309. "Harga beras semuanya masih mengalami kenaikan pada Januari 2018," kata Suhariyanto.
Selain beras, beberapa komoditas yang menyumbang pada tingkat inflasi antara lain kenaikan harga daging ayam ras (0,07%), ikan segar (0,05%), cabai rawit (0,04%), cabai merah (0,03%). Kemudian, rokok kretek filter (0,02%), upah tukang bukan mandor (0,02%), upah pembantu rumah tangga (0,02%), emas perhiasan (0,02%) dan bensin (0,02%).
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain telur ayam ras, bawang merah, serta tarif angkutan udara dan kereta api. Telur ayam ras dan bawang merah masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,01%.
"Tarif angkutan udara menyumbang deflasi sebesar 0,07% dan tarif kereta api sebesar 0,01%," kata Suhariyanto.
Meski demikian, Suhariyanto mengatakan inflasi pada Januari 2018 ini lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dihitung secara bulanan, inflasi Januari 2017 tercatat 0,97%.
"Inflasi Januari 2018 ini lebih rendah dibandingkan Januari 2017, tetapi lebih tinggi dibandingkan Januari 2016," kata Suhariyanto.
Jika dihitung year on year, inflasi pada Januari 2018 lebih rendah 0,24% dibandingkan Januari 2017 yang sebesar 3,49%. Angka ini juga jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama dua tahun lalu. Inflasi Januari 2018 lebih rendah 0,89% jika dibandingkan pada Januari 2016 yang sebesar 4,14%.