Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah menyiapkan pembentukan dana abadi (Sovereign Wealth Fund/SWF) untuk membiayai kegiatan pendidikan dan riset. Dana tersebut akan dikumpulkan dari anggaran pendidikan dan diinvestasikan supaya tidak habis.

Ia menjelaskan, pemerintah wajib mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari total Anggaran Pandapatan dan Belanja Negara (APBN) saban tahun. Tahun ini, nominalnya mencapai Rp 444,13 triliun. Namun, ia tak mau anggaran tersebut asal habis demi mengejar target penyerapan.

Maka itu, ia menilai perlu ada mekanisme dana abadi untuk menampung anggaran pendidikan tersebut. "Kami perlu memikirkan secara serius bagaimana kami menggunakan dana itu tanpa hanya habis setiap tahun, tapi membentuk suatu dana yang sifatnya abadi bagi generasi akan datang," kata Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kamis (11/1).

(Baca juga: Siapkan Dana Abadi Pendidikan, Jokowi: Jangan Asal Biayai Pelajar)

Menurut dia, pihaknya sudah mendapat masukan dari presiden, wakil presiden, dan menteri untuk pemanfaatan dana abadi tersebut ke depannya. “Nanti kami formulasikan,” ucapnya. Adapun dengan dana pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat ini, pemerintah sudah memberikan lebih dari 18 ribu beasiswa.

Ia menjelaskan, dasar hukum untuk dana abadi tersebut bakal berbentuk Peraturan Presiden (Perpres). Peraturan tersebut diharapkan bisa selesai pada tahun ini. "Diharapkan dalam 10 tahun ke depan, dana SWF bisa mencapai Rp 100 triliun,” kata dia.