Dua Misi Luhut Jadi Ketua Panitia Pertemuan IMF-World Bank

ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi materi kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (1/3).
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Yura Syahrul
10/3/2017, 06.00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemartiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, penunjukan dirinya menjadi ketua penyelenggara pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) Annual Meeting 2018 di Indonesia, bertujuan agar kegiatan tersebut berjalan maksimal. Jadi, Luhut tidak terlibat dalam pembahasan materi dan substansi pertemuan itu.

Ia menjelaskan, sampai sejauh ini tidak ada masalah yang berarti dalam persiapan kegiatan besar tahunan tersebut. Luhut memastikan, dirinya hanyalah sebagai ketua penyelenggara dan bukan ketua sidang yang membahas substansi pertemuan.

Oleh karena itu, dia menilai, sejumlah pihak yang menyerangnya telah salah kaprah dalam menyikapi penunjukannya oleh Presiden Joko Widodo sebagai ketua penyelenggara pertemuan IMF-World Bank. "Jadi bilang sama yang pintar-pintar komentar itu, tanya dulu baru ngomong," ujar Luhut saat rapat persiapan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (9/3).

(Baca: Dipimpin Luhut, Pemerintah Persiapkan Pertemuan IMF-World Bank)

Luhut pun merinci, Dana Moneter Internasional (MF) dan Bank Dunia yang akan menyiapkan substansi pembahasan dalam sidang tahunan tersebut. Sedangkan, dari pihak Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yang akan menyiapkan materi yang akan disampaikan. Namun, Luhut belum mengetahui pasti materi yang akan dipaparkan nantinya oleh Pemerintah Indonesia.

Yang jelas, dia ingin acara tersebut terselenggara secara baik, dengan keuntungan-keuntungan yang diperoleh Indonesia. Pertama, mendorong pariwisata dengan memanfaatkan momen tersebut. "Jadi, bagaimana saya memanfaatkan 18 ribu orang yang hadir itu supaya bisa pergi jadi turis di Indonesia," ujar Luhut.

Misi kedua, meningkatkan investasi di Indonesia. "Bagaimana saya bisa manfaatkan CEO (bos perusahaan) yang hebat-hebat itu supaya mereka investasi di Indonesia."

Halaman: