Ada Insentif, BI Prediksi DHE Bertambah US$ 1 Miliar Tiap Bulan

KATADATA
Bank Indonesia memperkirakan insentif pajak akan menambah DHE yang disimpan di perbankan dalam negeri sebesar US$ 1 miliar tiap bulan.
30/9/2015, 18.56 WIB

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) memperkirakan devisa hasil ekspor (DHE) yang disimpan di perbankan dalam negeri bisa bertambah US$ 1 miliar tiap bulan. Tambahan ini seiring dengan kebijakan pemerintah memberikan insentif fiskal berupa pengurangan pajak bagi eksportir yang mau menahan dananya di tanah air.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, saat ini nilai DHE yang disimpan di perbankan nasional mencapai US$ 30 miliar. Namun, dari jumlah itu hanya 12 persen yang kemudian dikonversi ke dalam rupiah. Itu pun disimpan dalam jangka waktu singkat.

?Saya kira US$ 12 miliar (kenaikan) setahun. Itu angka yang cukup konservatif,? kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (30/9).

Pemerintah kemarin mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap II. Salah satunya memberikan insentif pembebasan pajak bagi DHE yang disimpan di deposito paling sebentar selama enam bulan.

Juda mengatakan, dengan kenaikan jumlah dana yang disimpan di perbankan dalam negeri, bisa menambah pasokan valuta asing (valas). Saat ini, permintaan valas untuk lindung nilai (hedging) di pasar forward meningkat signifikan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap banyak mata uang.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan, suplai valas dari ekspor, pariwisata, dan penanaman modal asing (PMA) menurun seiring dengan melambatnya ekonomi. Sedangkan dari investasi portofolio, baik di pasar modal maupun surat utang, jumlahnya juga terus menurun seiring kekhawatiran kenaikan suku bunga AS (Fed Rate).

?Jadi situasi sekarang demand-nya lebih banyak daripada suplai. Makanya pemerintah membuat kebijakan yang mempermudah investasi terkait ekspor, insentif pajak terkait ekspor, mendorong pariwisata supaya valas masuk ke Indonesia,? kata Mirza.

Reporter: Desy Setyowati