Pemerintah Gencar Berutang Meski Belanja Seret

Penulis:
Editor: Arsip
22/4/2015, 09.01 WIB

KATADATA ? Penyerapan belanja yang masih rendah tak menyurutkan minat pemerintah untuk terus mencetak utang. Padahal, utang yang menganggur karena tak dipakai justru hanya membuat pemerintah terbebani dengan biaya dana yang harus dibayar.

Dikutip dari Kontan, Rabu (22/4), hingga Maret 2015 realisasi belanja negara baru Rp 367,06 triliun atau 18,5 persen dari pagu anggaran yang mencapai Rp 1.984,1 triliun. Padahal, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) per 31 Maret 2015 mencapai Rp 144,39 triliun atau 48,5 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar Rp 297,7 triliun.

Ini artinya, dalam tiga bulan pertama, realisasi penarikan utang sudah hampir separuh dari target. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu realisasi penerbitan SBN Rp 205,1 triliun atau 57,9 persen dari pagu anggarannya.

Meski begitu, pemerintah masih juga berencana memburu utang dari pasar internasional. Setidaknya, tahun ini pemerintah berencana untuk segera menerbitkan Samurai Bond dan Global Bond.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Redaksi