KATADATA ? Kinerja pertumbuhan ekonomi pada tahun ini tergantung pada perkembangan situasi global dan kemampuan pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur.
Jika tidak dapat mengantisipasi, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengarah ke angka 5,4 persen. Kendati demikian, BI masih optimistis perekonomian masih dapat tumbuh hingga 5,8 persen.
?Kami nggak lihat realisasi (pembangunan infrastruktur) berapa persen. Saat ini, kami pantau dari proyek infrastruktur berapa yang sudah mulai, berapa yang sudah desain. Tergantung itu nanti. Tapi, kami sadar ada risiko pertumbuhan di 2015 ini bisa di batas bawah 5,4 persen-5,8 persen,? kata Direktur Eksekutif Departemen Komuniaksi BI Tirta Segara di kantornya, Jakarta, Selasa (14/4).
Meski begitu, BI masih melihat konsumsi domestik masih cukup kuat pada kuartal I. Terutama, didorong dari sektor swasta seiring inflasi yang terkendali. Sedangkan dari sisi pengeluaran pemerintah, yang menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, pertumbuhannya diprediksi terbatas. Pengeluaran pemerintah ini baru akan meningkat pada kuartal II hingga akhir tahun.
Ekspor juga diperkirakan masih akan terkontraksi, meski sudah mengalami sedikit perbaikan khususnya untuk produk manufaktur. Namun, masih tertekan tren penurunan harga komoditas dan lemahnya permintaan.
BI juga memprediksikan, pertumbuhan investasi baru akan meningkat pada kuartal II seiring dengan naiknya belanja modal pemerintah pada proyek infrastruktur. ?Ini sesuai pemantauan kemajuan tahapan konstruksi dari berbagai proyek infrastruktur yang ada.?
Di tempat lain, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, penyerapan anggaran yang masih kecil terbilang wajar. Ini karena nomenklatur kementerian dan lembaga (K/L) yang belum selesai. Sementara proses tender baru selesai pada Maret. Apalagi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) baru selesai dibahas pada Februari lalu.
?Penerimaan anggaran sampai Maret tahun ini tidak lebih jelek. Bulan lalu 15 persen-18 persen, bulan ini 18 persen,? ujar Sofyan seusai pelantikan Eselon I di kantornya.
Pada bulan ini, kata dia, proyek infrastruktur akan mulai dikerjakan karena beberapa tender bahkan sudah diselesaikan sejak akhir tahun lalu. Dia pun optimistis, proses pengurusan pembangunan akan selesai keseluruhan pada September-Oktober tahun ini.
?(Tender) diselesaikan pada kuartal I dan II, sehingga September-Oktober sudah finishing time. Semua proyek infrastruktur akan digenjot. Kan anggaran paling besar ke infrastruktur, terutama Kementerian Perhubungan, Pertanian, dan Pendidikan,? ujarnya.