BI Prediksi Bulan Ini Inflasi 0,27 Persen - 0,3 Persen

Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
27/3/2015, 16.49 WIB

Rupiah mulai menunjukkan penguatan pada pertengahan bulan ini. Ini terjadi setelah rapat Federal Open Meeting Commite (FOMC) yang mengindikasikan ditundanya kenaikan suku bunga AS (Fed Rate) oleh bank sentralnya, the Fed.

Agus menyebut masih ada rupiah kembali melemah hingga pertengahan kuartal II tahun ini. Sebab, pada periode tersebut ada kebutuhan dolar AS yang tinggi, untuk repatriasi keuntungan, membayar utang dan bunga. (Baca: Rupiah Melemah Inflasi Tahun Ini Bisa Mencapai 8 Persen)

Selain potensi pelemahan rupiah, ada kemungkinan inflasi juga akan mengalami kenaikan akibat harga minyak. Serangan Arab dan sekutunya ke Yaman, dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak di Timur Tengah. Harga minyak mentah dunia bisa naik sekitar 6 persen.

Meski demikian, BI masih yakin inflasi tahun ini akan mengarah sesuai target. Enam paket kebijakan pemerintah yang akan berlaku pada April, akan berdampak positif. Terutama, komitmen reformasi struktural, menjaga fiskal dan defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD).

"Kami juga akan jaga dari sisi moneter. Kami jaga fluktuasi kurs rupiah yang bisa diterima dan dipercaya pasar," tutur dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati