Banding Anak Usaha Asian Agri Kembali Ditolak

Arief Kamaludin|KATADATA
Pengadilkan pajak kembali menolak gugatan banding anak usaha Asian Agri Group.
2/2/2015, 15.49 WIB

KATADATA ? Pengadilan pajak lagi-lagi menolak banding anak usaha Asian Agri Group (AAG). Kali ini PT Supra Matra Abadi diwajibkan membayarkan pajak terutang serta sanksi andministratif sebesar Rp 320 miliar atas 8 surat ketetapan pajak (SKP).

Pengadilan pajak menetapkan proses eksekusi akan dilakukan paling lambat sebulan setelah putusan fisik diterima Ditjen Pajak.

Dalam putusannya Majelis Hakim XIIA yang terdiri dari Hakim Ketua Arief Boediman serta Hakim Anggota Johantiono dan Djoko Hariadi tidak memutuskan secara bulat penolakan banding tersebut.

Majelis Hakim memutuskan menolak banding anak usaha AAG tersebut berdasarkan voting. ?Majelis hakim memutuskan, menolak banding pemohon banding,? ujar Hakim Ketua Arief Boediman di Pengadilan Pajak, Jakarta, Senin (2/2).

Majelis berpendapat putusan Mahkamah Agung merupakan putusan final dan tidak bisa diadili di peradilan mana pun. Untuk itu angka pajak terutang dalam amar putusan MA merupakan angka pasti yang tidak diragukan legi ketetapan hukumnya.

Pendapat berbeda (Dissenting Opinion) datang dari Hakim Anggota Johantiono yang menilai bukti dan materi banding yang diajukan pemohong memenuhi persyaratan untuk disidangkan di pengadilan pajak.

Johantiono menilai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan bukan merupakan eksekutor putusan MA sehingga perlu melakukan perhitungan ulang angka pajak terutang dalam SKP sesuai dengan Undang-Undang Ketetapan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Dalam sidang pembacaan putusan kali ini, hanya kuasa hukum Ditjen Pajak yang hadir, sedangkan kuasa hukum pemohon banding (AAG) tidak memenuhi undangan pengadilan. Tidak diketahui pasti alasan ketidakhadiran pihak AAG, namun dalam proses sidang hadir staf AAG yang mengaku diutus manajemen perusahaan.

Dengan keputusan tersebut, pengadilan pajak tercatat telah menolak banding lima anak usaha AAG yakni PT Mitra Unggul Pusaka, PT Raja Garuda Mas Sejati, PT Rigunas Agri Utama, PT Gunung Melayu, dan PT Supra Matra Abadi.

Sidang banding kasus pajak AAG kini masih menyisakan putusan bagi sembilan anak usaha lain yaitu PT Andalas Intiagro Lestari, PT Dasa Anugrah Sejati, PT Hari Sawit Jaya, PT Indo Sepadan Jaya, PT Inti Indosawit Subur, PT Nusa Pusaka Kencana, PT Rantau Sinar Karsa, PTSaudara Sejati Luhur, dan PT Tunggal Yunus Estate.

Reporter: Petrus Lelyemin