Kenaikan Harga BBM Bisa Kurangi Ketimpangan

KATADATA | Arief Kamaludin
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menilai kenaikan harga BBM dapat mengurangi tingkat kesenjangan di masyarakat.
25/11/2014, 16.21 WIB

KATADATA ? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan solusi yang paling tepat untuk menyehatkan kondisi fiskal Indonesia. Jika dialihkan dengan benar, maka tingkat ketimpangan pendapatan antar-penduduk bisa semakin berkurang.

Menurut mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri, caranya dengan memberikan infrastruktur publik yang layak bagi masyarakat miskin. Ini hanya bisa dilakukan dengan mengalihkan dana subsidi BBM untuk membangun infrastruktur.

?Orang kaya itu bisa membangun infrastrukturnya sendiri,? kata dia di Jakarta, Selasa (25/11). "Kalau orang kaya dicabut subsidinya, dan dipindahkan ke orang miskin, ketimpangannya justru turun."

Bagi investor, adanya pembangunan infrastruktur menunjukkan pemerintah serius membenahi investasi. Misalnya, dengan membangun pelabuhan maka biaya logistik akan dapat ditekan.

?Kalau orang mau investasi, berarti lapangan kerjanya lebih baik, dan kemiskinan bisa turun,? tutur dia.

Founder Independent Research and Advisory Indonesia (IRAI) Lin Che Wei  mengatakan, momentum penurunan harga minyak mentah dunia merupakan waktu tepat bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Ini lantaran selisih antara harga BBM bersubsidi dengan harga keekonomiannya tidak terlalu jauh.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kebijakan kenaikan harga BBM merupakan bentuk keseriusan pemerintah melakukan reformasi di sektor fiskal ekonomi. ?Lakukan ini di awal adminstrasi tidak gampang. Risikonya nanti tidak populer,? kata dia.

Ekonom Bank DBS Gundhi Cahyadi mengatakan, pengalihan subsidi merupakan sebuah kebijakan penting yang harus dilakukan pemerintah. Hal ini, menurut dia, sudah menjadi perhatian investor mengingat kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang belum begitu kondusif.

?Harus toleransi tinggi untuk menahan pertumbuhan ekonomi, kalau mau pertumbuhan terus naik menyaingi Cina,? katanya. Dia menjelaskan, dampak perbaikan anggaran tersebut akan berpengaruh positif bagi ekonomi nasional dalam jangka panjang.

Reporter: Petrus Lelyemin