Menteri Pertanian Ditarget Bisa Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun

Donang Wahyu|KATADATA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan target tiga tahun kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk program swasembada beras, kedelai, dan jagung. Jika tidak tercapai, Presiden mengatakan akan menggantinya dengan menteri yang lain.
Penulis: Safrezi Fitra
7/11/2014, 13.59 WIB

KATADATA ? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan target tiga tahun kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk program swasembada beras, kedelai, dan jagung. Jika tidak tercapai, Presiden mengatakan akan menggantinya dengan menteri yang lain.

"Yang mau jadi menteri itu ribuan. Jadi kalau target tidak dipenuhi. Yaa maaf saya ganti," ujarnya dalam acara Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Jumat (7/11).

Presiden menargetkan, dalam empat hingga lima tahun ke depan Indonesia bisa mencapai swasembada gula. Setelah itu, target swasembada pangan dilanjutkan untuk daging sapi.

Dia juga yakin produksi pertanian akan meningkat 30 persen dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mendukung peningkatan tersebut, pemerintah akan mengalihkan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sektor pertanian, diantaranya pembangunan 25-30 waduk dan sistem irigasinya.

"Kami akan bangun 11 waduk di tahun depan," ujarnya. Rincian jadwalnya pada awal tahun akan dibangun lima waduk, dan enam waduk lainnya akan dimulai pada pertangahan tahun.

Pembangunan waduk dan sistem irigasi ini harus dipercepat, agar sektor pertanian bisa dengan segera mendapatkan manfaatnya. Karena jika tidak, peningkatan produksi pertanian bisa dicapai dalam waktu yang lama. Perkiraan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, pembangunan waduk membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

Menurut Jokowi, pembangunan waduk bisa lebih cepat jika masalah manajemen untuk irigasi dapat diselesaikan. Sebab, selama ini untuk membangun irigasi ditangani beberapa level, dari tingkat provinsi hingga desa. 

"Seperti waduk, yang kerjakan pemerintah pusat, tapi masuk irigasi di bagi-bagi. Waduk siap, irigasi nggak, atau sebaliknya. Nah ini soal manajemen," kata dia.

Dia mengatakan, sudah seharusnya porsi untuk infrastruktur ditingkatkan. Dan mengurangi pemborosan dari subsidi energi yang mencapai Rp 433 triliun. Sebesar Rp 330 triliun untuk BBM. Untuk pembangunan waduk dan irigasinya pemerintah mengalihkan dana subsidi BBM sebesar Rp 24 triliun.

Reporter: Desy Setyowati