Rachmat Gobel Langsung Diminta Jaga Harga Pangan di Akhir Tahun

Arief Kamaludin|KATADATA
Tren harga pangan naik menjelang tahun baru
Penulis:
Editor: Arsip
27/10/2014, 20.31 WIB

KATADATA ? Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengaku dirinya langsung diberi tugas oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk menjaga stabilitas harga pangan. Mengingat dalam waktu dekat ada momentum Natal dan Tahun Baru. 

Permintaan pangan meningkat pada momen tersebut, yang diikuti dengan kenaikan harga. Makanya tren laju inflasi cukup tinggi di penghujung tahun, akibat lonjakan harga pangan.

"Paling penting adalah perdagangan melihat pengamanan bahan pokok," katanya di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/10).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan laju inflasi bulan Desember memang relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Inflasi Desember tahun 2012 sebesar 0,54  persen, lebih tinggi dari November yang hanya 0,07 persen. Sementara  Desember tahun 2013 juga menunjukkan hal yang sama dimana inflasinya mencapai 0,55  persen, padahal November hanya 0,12 persen.

Menurut Rachmat, untuk menjaga harga pangan, dia akan tetap berhati-hati dalam membuka keran impor. Dia akan berdiskusi dengan Kementerian Pertanian terlebih dahulu, untuk mengetahui produksi produk pertanian.

Jika produksi dan stok dalam negeri cukup, dia menegaskan agar pemerintah tidak perlu melakukan impor. Namun, jika memang persediaan dalam negeri tidak cukup, dia tidak ingin hal tersebut mengganggu harga.

"Kalau dalam negeri terpenuhi, tidak perlu impor. Tapi jangan sampai kekurangan stok pengaruhi harga," ujarnya.

Selain akan langsung menjalankan tugas pertamanya menjaga stabilitas harga pangan, Rachmat juga mengaku akan segera mundur dari jabatannya di perusahaan. Hari ini, dia berencana mengajukan pengunduran diri dari Grup Gobel International, dan hanya menjadi pemilik perusahaan.

Reporter: Arnold Sirait