Selamat Tinggal Amerika, Ekonomi Cina Terbesar di Dunia

KATADATA
KATADATA | Dok.
Penulis:
Editor: Arsip
9/10/2014, 17.58 WIB

KATADATA ? Akhirnya ekonomi Cina secara resmi mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia.

Hasil perhitungan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis Selasa (7/10) lalu menyebutkan produk domestik bruto (PDB) Cina akan mencapai US$ 17,6 triliun pada akhir 2014. Ini berarti porsi ekonomi negara ?panda? tersebut akan mencapai 16,5 persen dari total perekonomian dunia.

Sementara perekonomian negara Paman Sam diprediksi sebesar US$ 17,4 triliun atau 16,3 persen terhadap total perekonomian global pada 2014.

Perhitungan IMF tersebut mengacu pada metode paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP), yakni perhitungan nilai tukar berdasarkan harga yang berlaku di negara tersebut. Hal ini mengingat harga barang dan jasa yang berlaku di suatu negara berbeda dengan negara lain.

Cara perhitungan serupa yang dipakai The Economist  dalam mengukur nilai tukar berdasarkan harga burger McDonald?s. Perbandingan ini kemudian diberi nama ?The Big Mac index?. (Baca: Mengukur Kurs Rupiah dari Harga Burger McDonald?s)

Bakal disalipnya ekonomi AS oleh Cina sudah diprediksi sebelumnya. Pada Mei lalu, studi The International Comparison Program menyebutkan ekonomi Cina akan menjadi yang terbesar di dunia. Namun hasil studi itu tidak menyebutkan kapan Cina akan menyalip AS.

Ternyata hasil perhitungan IMF menunjukkan pergeseran itu terjadi pada tahun ini. Pada 2005, ekonomi Cina tercatat kurang dari setengah perekonomian AS. PDB Cina pada waktu itu hanya US$ 6,5 triliun, sementara AS mencapai US$ 13,1 triliun. (Baca: Kenapa Rupiah Harus Menguat?)

Tapi, hanya butuh satu dasawarsa bagi Cina untuk melewati AS. Bahkan IMF memperkirakan ekonomi Cina akan makin jauh meninggalkan AS dalam lima tahun ke depan. Pada 2019, ekonomi Cina akan 21 persen lebih tinggi daripada AS.

Ekspansi ekonomi Cina ini sekaligus tercermin pada porsi ekonomi pasar yang baru muncul dan negara-negara berkembang (emerging market & developing economies). Sejak 2007, ekonomi di negara-negara tersebut mampu menyamai ekonomi negara-negara maju (advanced economies) dan melampauinya hingga saat ini. 

Reporter: Aria W. Yudhistira