Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto mengatakan, pemerintah baru akan meningkatkan komunikasi dengan otoritas moneter guna menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Pemerintahan baru juga telah menyiapkan upaya pengendalian defisit neraca transaksi berjalan dengan memperbaiki necara jasa nasional. Kemudian menurunkan angka impor yang terus dibebankan dengan beban impor minyak dan gas bumi (migas).
?Kalau kita lihat banyak aspek di mana minyak kita tidak perlu terlalu banyak impor. Pertamina sebenarnya punya kemampuan untuk berproduksi,? tuturnya.
Dalam upaya mengurangi besaran impor, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga kini tengah mengkaji opsi penyesuaian harga BBM dan berbagai upaya penanggulangan dampaknya.
Pemerintah baru juga akan berupaya meningkatkan ketahanan fiskal dengan perbaikan sistem perpajakan nasional sehingga dapat meningkatkan besaran penerimaan negara.