Rupiah Tunggu Respons Jokowi

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
22/9/2014, 18.56 WIB

KATADATA ? Pergerakan nilai tukar rupiah saat ini disebabkan investor menunggu calon anggota kabinet administrasi Joko Widodo. Kabinet yang profesional akan menjadi sentimen positif yang memengaruhi rupiah.

?Rupiah ditentukan respons presiden baru. Kalau kabinet diisi profesional andal, akan jadi sentimen positif,? kata ekonom Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko saat dihubungi Katadata, Senin (22/9).

Dia memperkirakan, secara fundamental rupiah bisa berada di rentang Rp 11.200-Rp 11.400 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun. Syaratnya, jika pemerintahan Jokowi mampu mengeluarkan kebijakan progresif, terutama menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Oktober atau November nanti.

Rupiah di pasar spot pada perdagangan hari ini ditutup pada level Rp 11.975 per dolar AS, melemah tipis 0,05 persen.

Berdasarkan data, dalam dua bulan terakhir titik terkuat rupiah terjadi pada 23 Juli, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan kemenangan Jokowi dalam pilpres. Saat itu, rupiah berada di posisi Rp 11.497 per dolar AS.

Alhasil dibandingkan posisi ketika itu, kurs rupiah pada saat ini sudah turun sebesar 3,9 persen.

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira, Nur Farida Ahniar