Tren Kemiskinan Indonesia Terus Menurun

Donang Wahyu|KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu
Penulis:
Editor: Arsip
1/7/2014, 17.46 WIB

KATADATA ? Tren kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan. Hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk, terus berkurang sejak 2009 hingga tahun ini.

Pada 2009, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 32,53 juta orang, atau 14, 15 dari total jumlah penduduk saat itu. Pada 2010 jumlahnya turun menjadi 31,02 juta orang, atau 13,33 persen dari total penduduk.

Kepala BPS Suryamin mengatakan secara umum, pada periode 2009 hingga Maret 2014, tingkat kemiskinan mengalami penurunan. Kecuali pada September 2013, yang mengalami kenaikan dari jumlah maupun persentasenya dibandingkan enam bulan sebelumnya. ?Kenaikan jumlah penduduk miskin tersebut diakibatkan oleh kenaikan harga barang pokok dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),? ujarnya, di Jakarta, Selasa (1/7).

Namun, setelah periode tersebut, jumlah penduduk miskin kembali turun. Hingga Maret 2014 jumlah penduduk miskin tercatat hanya 28,28 juta orang, atau 11,25 persen total penduduk. Dalam enam bulan terakhir, jumlah penduduk miskin sudah berkurang 320.000 orang.

Menurut Suryamin, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah kemiskinan pada periode September 2013 hingga Maret 2014. Beberapa faktor tersebut, antara lain tingkat inflasi yang rendah, kenaikan upah, penurunan harga komoditas, dan kenaikan nilai tukar petani (NTP).

Pada periode September 2013 hingga Maret 2014, tingkat inflasi cenderung rendah, yaitu sebesar 2,31 persen. Sementara upah buruh tani naik 4,25 persen, menjadi Rp 44.125 per hari, dan buruh bangunan naik 2,08 persen menjadi Rp 75.961 per hari. Bahkan harga eceran beberapa komoditas bahan pokok seperti daging ayam ras, gula pasir, cabai merah dan telur ayam turun 3-15 persen.

Penduduk miskin yang dimaksudkan BPS adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Dalam survei tersebut, perkembangan garis kemiskinannya terus meningkat bahkan melebihi tingkat inflasi.

Pada Maret tahun lalu, total garis kemiskinannya adalah Rp 271.626 perkapita per bulan. Pada September 2013 sebesar Rp 292.951 perkapita per bulan, dan Maret tahun ini garis kemiskinannya  mencapai Rp 302.735 perkapita per bulan.

Menurut Suryamin, penduduk miskin yang ada saat ini adalah yang paling sulit untuk diturunkan jumlahnya. Karena mayoritas penduduk miskin tersebut berupah rendah lantaran tidak tamat sekolah dasar. Parahnya, satu kepala keluarga miskin masih harus menanggung hidup 4-5 anggota keluarga.

?Makanya pemerintah masih mengeluarkan bantuan sosial. Orang miskin semakin mengelompok, dan perlu resep khusus untuk menurunkannya.?

Reporter: Safrezi Fitra