Ekonomi Indonesia Butuh 29 Tahun untuk Naik Kelas

Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Dok. KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
5/12/2013, 00.00 WIB

KATADATA ? Indonesia butuh waktu sekurangnya selama 29 tahun lagi untuk masuk dalam jajaran negara berpendapatan tinggi. Saat ini Indonesia masih berada di kategori negara berpendapatan menengah-bawah berdasarkan ukuran Bank Dunia.

Berdasarkan simulasi ?skenario terbaik? yang dilakukan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Indonesia akan masuk dalam jajaran negara berpendapatan tinggi pada 2042. Namun keberhasilan tersebut tergantung pada bagaimana Indonesia dapat mengatasi tantangan yang dihadapi.

?Tantangan yang sulit untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang dan bergerak keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap),? kata Kensuke Tanaka, Head of Asia Desk OECD Development Center, dalam seminar ?Structural Policy Challenges in Indonesia: Medium-Term Challenges and Responses? di kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (5/12).

Menurutnya, perlu ada perubahan mendasar dalam struktur ekonomi negara-negara nerkembang berpenghasilan menengah di Asia. ?Terutama dalam struktur ekonomi serta terus mengembangkan sektor jasa modern,? kata dia.

Skenario yang dihitung OECD tersebut sudah memasukkan tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, perkiraan nilai tukar, serta tingkat pertumbuhan populasi di masing-masing negara.

Berdasarkan The OECD Economic Outlook for Southeast Asia, China and India, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di ASEAN-6 (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand). Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 6 persen tiap tahun dalam kurun 2014 ? 2018.

Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia bukan sekadar mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi. Lebih dari itu, kata dia, yang terutama untuk ditingkatkan adalah kualitas sumber daya manusianya.

Hal ini, menurutnya, dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan jaminan sosial ke semua penduduk. ?Kita minta masukkan dari OECD untuk skema jaminan sosial yang tepat,? ujar dia. ?Karena mereka yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun lalu. Juga supaya kita terhindar dari sistem yang gagal di negara lain.?

Bank Dunia mengelompokkan perekonomian berdasarkan tingkat pendapatan nasional bruto (Gross National Income/ GNI) per kapita menjadi empat kategori. Berdasarkan perhitungan pada 2012, negara berpendapatan rendah yakni yang GNI per kapitanya US$ 1.035 ke bawah; negara berpendapatan menengah-bawah (US$ 1.036 ? 4.085); negara berpendapatan menengah-atas (US$ 4.086 -12.615); dan berpendapatan tinggi di atas US$ 12.616.

Pada 2012, tingkat GNI per kapita Indonesia sebesar US$ 3.420, jauh di bawah Malaysia yang mencapai US$ 9.800.

Reporter: Aria W. Yudhistira