Sri Mulyani: Bansos Dapat Sentuh Lebih dari Separuh Rakyat Indonesia

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan tambahan anggaran program-program jaring pengaman sosial sebesar Rp 65 triliun dapat menyentuk 103 juta penduduk Indonesia.
Penulis: Agustiyanti
30/4/2020, 14.18 WIB

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, program PKH mencakup hampir 20% masyarakat termiskin, pemerima kartu sembako mencakup 35% masyarakat termiskin, dan diskon tarif listrik sudah termasuk 50% masyarakat lapisan terbawah.

"Bantuan sembako DKI akan diberikan untuk 1,3 juta penerima dan Bodetabek untuk 600 ribu penerima, di luar penerima PKH dan kartu sembako sehingga hampir mencakup hampir 60% kelompok terbawah," jelas dia. 

(Baca: Jokowi Siapkan 5 Skema Besar Perlindungan UMKM dari Dampak Corona)

Demikian pula dengan bantuan tunai untuk non-Jabodetabek yang akan diberikan di luar penerima PKH dan kartu sembako sebanyak 9 juta penerima juga akan mencakup hampir 50% kelompok terbawah. 

Penerima bantuan sembako Jabodetabek dan bansos tunai non-Jabodetabek akan memperoleh bantuan sebesar Rp 600 ribu. Sementara penerima kartu sembako menerima bantuan senilai Rp 200 ribu dan program keluarga harapan sebesar Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta. 

Selain itu, masih terdapat BLT dana desa yang mencakup 11 juta keluarga penerima dan kartu prakerja sebanyak 5,6 juta penerima yang diperkirakan juga mencakup hingga 60% masyarakat kelompok terbawah. 

"Kalau dilihat layer-layer bansos ini, memang ada kemungkinan yang dapat double, tapi memang kami mencoba memberikan bantalan sosial kepada masyarakat terdampak," ungkap dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria