Kredit Bank Maret Tumbuh 7,2%, Terutama Sektor Pengolahan dan Hotel

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Ilustrasi, pengendara motor melintasi Hotel The Sultan yang tutup sementara di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
30/4/2020, 20.33 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan naik 7,2% menjadi Rp 5.703,4 triliun pada Maret 2020. Pertumbuhan ini meningkat dibanding bulan sebelumnya, yang hanya 5,5%.

"Peningkatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi," demikian dikutip dari keterangan resmi BI, Kamis (30/4).

Pertumbuhan kredit untuk korporasi meningkat dari 4,6% pada Februari, menjadi 8% bulan lalu. Sedangkan pertumbuhan kredit kepada perorangan melambat dari 6,3% menjadi 5,8%.

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan terjadi pada pembiayaan produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Pertumbuhan Kredit modal kerja (KMK) naik dari 2,6% menjadi 5,1%.

(Baca: Kinerja Terancam, Bank BUMN Minta Subsidi Bunga KUR dari APBN Ditambah)

Peningkatan terutama terjadi pada sektor industri pengolahan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). Rinciannya, pertumbuhan KMK sektor industri pengolahan naik dari 3,1% menjadi 9,8%, terutama industri logam dasar besi dan baja di Jawa Barat dan Banten.

Kemudian, pertumbuhan KMK sektor PHR meningkat dari 1,1% menjadi 2,2%. Peningkatan terjadi utamanya di subsektor perdagangan impor bahan bakar gas, cair, dan padat di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Pertumbuhan kredit investasi (KI) pun meningkat dari 10% menjadi 13%. Kenaikan terutama pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor industri pengolahan.

Secara rinci, KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan naik dari 5,3% pada Februari, menjadi 7,1% bulan lalu. Kenaikan tertinggi terjadi di subsektor perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.

(Baca: Gerak Terbatas, Bank BUMN Ragu Kinerja Mendatang Tetap Positif)

Pertumbuhan KI kepada sektor industri pengolahan juga melonjak dari 3,9% menjadi 10,7%. Khususnya pada subsektor industri logam dasar besi dan baja di Banten dan Jawa Barat.

Sedangkan, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) melambat dari 6,1% menjadi 5,4%. Penyebab utamanya, pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama rumah tipe 22-70 dan kredit multiguna turun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria