Rupiah Menguat ke Level 14.800 / US$ di Tengah Anjloknya Data Ritel AS

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis 0,03% pada Senin pagi.
Editor: Ekarina
18/5/2020, 09.49 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot, Senin (18/5) dibuka menguat 0,03% ke level Rp 14.855 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah terjadi di tengah anjloknya data penjualan retail AS pada April akibat pandemi corona.  

Dengan data penurunan penjualan retail AS, indeks dolar AS pun merosot. Mengutip Bloomberg, indeks dolar AS turun 0,1% ke level 100,31.

Selain rupiah, sebagian mata uang Asia menguat. Dolar Singapura naik 0,16% diikuti dolar Taiwan 0,02%, won Korea Selatan 0,01%, peso Filipina 0,06%, dan baht Thailand 0,05%.

(Baca: Rupiah Menguat 0,17% meski Neraca Dagang RI Defisit US$ 344 Juta)

Adapun, sebagian mata uang Asia lainnya juga ada melemah. Yen Jepang turun 0,05%, dolar Hong Kong 0,01%, rupee India 0,01%, yuan Tiongkok 0,03%, dan ringgit Malaysia 0,06%.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, penjualan retail AS pada April menurun selama dua bulan berturut-turut. "Ini sebagai akibat pandemi virus corona yang membuat warga AS tetap di rumah," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (18/5).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria