Rupiah Menguat 1,37% ke 14.217 per dolar AS, Paling Perkasa di Asia
Nilai tukar rupiah pada pasar spot pagi ini, Rabu (3/6) dibuka menguat 1,26% ke level Rp 14.232 per dolar Amerika Serikat. Rupiah kembali perkasa akibat terdorong rencana pemerintah untuk memulai pelonggaran perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah bahkan telah melaju 1,37% ke posisi Rp 14.214 per dolar AS hingga pukul 09.20 WIB.
Tak sendirian, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia. Yen Jepang naik 0,22%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,19%, dolar Taiwan 0,18%, won Korea Selatan 0,72%, peso Filipina 0,31%, rupee India 0,25%, yuan Tiongkok, 0,06%, ringgit Malaysia 0,39%, dan baht Thailand 0,06%.
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai penguatan rupiah dipicu rencana pemerintah untuk mulai melonggarkan perekonomian. "Ini memberikan harapan dan meningkatkan kepercayaan pasar," kata Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (3/6).
(Baca: Harga Emas Antam Anjlok Rp 16 Ribu/Gram Tertekan Reli Bursa Saham AS)
Pemerintah berencana menerapkan kebijakan normal baru atau new normal. Beberapa sektor di Tanah Air pun sudah mulai mempersiapkan berbagai aturan dalam menyongsong kehidupan new normal.
Piter juga menyebutkan beberapa indikator lain di dalam negeri juga memberi keyakinan pasar terhadap Indonesia. "Terutama terkait kebijakan pemerintah dan otoritas yang cukup responding terhadap penanganan Covid-19," ujarnya.
Meski demikian, jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 di RI masih terus bertambah. Pada Selasa (2/6), pemerintah menyebut ada penambahan 609 kasus baru sehingga total ada 27.549 orang terkonfirmasi positif corona di Indonesia hingga saat ini.
(Baca: Luhut: Pemulihan Ekonomi RI dari Dampak Covid-19 Butuh Lima Tahun)
Hasil ini didapatkan dari uji 9.049 spesimen baru dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Total sudah ada 342.466 sampel spesimen yang diperiksa oleh pemerintah.
Sedangkan jumlah pasien corona yang sembuh meningkat 298 orang menjadi 7.935 orang. Adapun angka kematian juga naik 22 kasus menjadi 1.663 orang.
Di sisi lain, Piter mengungkapkan bahwa mulai dibukanya perekonomian beberapa negara terdampak pandemi juga memunculkan ekspektasi positif pasar. Selain itu, keperkasaan rupiah dinilai ia didukung pula oleh melimpahnya likuiditas di pasar keuangan global. "Seiring program stimulus yg dilakukan di AS dan banyak negara maju," katanya.