Ekonomi Kuartal II Tetap Terancam Resesi meski PSBB Dilonggarkan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. Ekonomi kuartal II diperkirakan akan terkontraksi secara kuartal maupun tahunan akibat pandemi corona.
8/6/2020, 15.28 WIB

DKI Jakarta mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar masa transisi dan membuka kembali perekonomian secara bertahap di tengah pandemi Covid-19.  Namun, ekonom memperkirakan kebijakan ini tak akan menolong kinerja perekonomian pada kuartal kedua tahun ini. 

"Saya pikir berat untuk menghindari resesi di kuartal kedua karena kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi kuartal tersebut akan tumbuh negatif," ujar Pengamat Ekonomi Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi kepada Katadata.co.id, Senin (8/6).

Kebijakan PSBB penting untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Namun, dampaknya membuat aktivitas produksi dan konsumsi melambat.

Eric memperkirakan dampak pelonggaran kebijakan PSBB melalui masa transisi belum akan terlihat pada kuartal kedua. Ini lantaran masa transisi tersebut baru berlaku pada Juni. 

Ia meramal ekonomi domestik pada kuartal II akan terkontraksi hingga 2,6% secara kuartal atau 3,7% secara tahunan. Namun, ekonomi diperkirakan mulai pulih pada kuartal III 2020 dengan pertumbuhan sebesar 2,5% secara kuartal, tetapi minus 4,3% secara tahunan.

(Baca: Di Mata Pengusaha, Pelonggaran PSBB Tak Memicu Gelombang Kedua Corona)

Sementara sepanjang tahun ini, ekonomi Indonesia ditaksir minus 1% dan pulih pada tahun depan dengan pertumbuhan mencapai 4,8%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria