Pemerintah kembali menarik utang sebesar Rp 9,5 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk pada kemarin, Selasa (23/5). Angka tersebut melebihi target indikatif sebesar Rp 7 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, terdapat 6 seri sukuk negara yang dilelang pemerintah melalui sistem lelang Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Dari keenam seri tersebut, total penawaran yang masuk tercatat Rp 38,85 triliun.
PBS022 menjadi seri yang paling tinggi penawarannya yakni Rp 17,3 triliun. Imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 5,63871% dengan kupon 5,45% yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022.
Dari seri tersebut, pemerintah meraup Rp 4,2 triliun antara lain nominal kompetitif Rp 2,9 triliun dan nonkompetitif Rp 1,26 triliun.
(Baca: Indonesia Kantongi Pinjaman Rp 14 T dari Bank Infrastruktur Asia)
Sementara, PBS022 menjadi seri dengan penawaran paling sedikit yaitu Rp 1,49 triliun. Imbal hasil seri ini ditetapkan 7,93739% dengan tingkat kupon 8,625% yang jatuh tempo pada 15 April 2034.
Jumlah penawaran yang masuk untuk SPNS24122020 tercatat Rp 4,95 triliun. Namun, dari seri yang memiliki bunga diskonto dan akan jatuh tempo 24 Desember 2020 ini, pemerintah memilih tak menyerap dana.
PBS026 memiliki bunga 6,625% dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Yield seri ini ditetapkan 6,49984%.
Dari total penawaran yang masuk untuk PBS026 sebesar Rp 8,46 triliun, pemerintah memenangkan Rp 2,35 triliun yang terdiri dari nominal kompetitif Rp 1,64 triliun dan non-kompetitif Rp 705 miliar.
(Baca: BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Pekan ini Rp 1,09 Triliun)
Kemudian, PBS023 mendapatkan penawaran Rp 3,29 triliun. Dari seri dengan bunga 8,125% ini, pemerintah meraup Rp 1,4 triliun antara lain RP 980 miliar nominal kompetitif serta RP 420 triliun non-kompetitif.
Seri PBS023 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2030. Imbal hasil yang ditetapkan 7,23952%.
Memiliki tenor terpanjang, PBS005 akan jatuh tempo pada 15 April 2043. Penawaran yang masuk pada seri berkupon 6,75% tersebut tercatat Rp 3,35 triliun.
Imbal hasil yang ditetapkan untuk PBS005 tercatat 8,1696%. Jumlah nominal yang dimenangkan pemerintah Rp 1,15 triliun, rinciannya kompetitif Rp 805 miliar dan non-kompetitif Rp 345 miliar.
Total utang pemerintah hingga April 2020 tercatat sebesar Rp 5.172,48 triliun. Mayoritas dalam bentuk surat berharga negara, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.