Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar spot Kamis (16/7) pagi menguat 0,19% ke level Rp 14.560 per dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, mata uang Garuda berpotensi kembali tertekan seiring bertambahnya kasus Covid-19.
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah pagi ini. Yen Jepang turun 0,03% bersamaaan dengan dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,07%, won Korea Selatan 0,2%, peso Filipina 0,08%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,38%.
Sedangkan dolar Taiwan menguat 0,13%, rupee India 0,37%, dan yuan Tiongkok 0,02%.
(Baca: Cetak Rekor Baru, Angka Kematian Pasien Corona RI Melonjak 87 Orang)
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menilai sentimen negatif masih akan membayangi kurs rupiah hari ini. Sentimen rupiah kemungkinan datang dari peningkatan kasus positif corona di Tanah Air, sedangkan di negara lain sudah melandai.
"Tetapi ini mudah-mudahan berlaku temporer, jangka pendek saja," ujar Ryan kepada Katadata.co.id, Kamis (16/7).
Bahkan, dengan sentimen tersebut, kurs rupiah menurutnya berpotensi kembali ke level Rp 15 ribu. Dengan demikian, Ryan memperkirakan ke depannya kurs rupiah masih akan bergerak volatil atau naik turun.
"Karena kurva Covid-19 belum melandai secara konsisten," kata dia.
Untuk diketahui, jumlah kasus corona RI yang dilaporkan pemerintah pada Rabu (15/7) bertambah 1.522 menjadi 80.094 orang. Angka pasien baru ini didapatkan dari pemeriksaan 24.871 spesimen oleh jejaring laboratorium di Indonesia.
Provinsi Jawa Tengah menyumbang kasus baru terbanyak yakni 261 orang. DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan 260 tambahan pasien. Di peringkat ketiga ada Jawa Timur yang melaporkan kenaikan 165 kasus. Berikutnya ada Sulawesi Selatan dengan penambahan 158 kasus baru infeksi covid-19.
(Baca: Data Kasus Corona di Indonesia per 15 Juli 2020)
“Kalimantan Selatan sebanyak 109 kasus,” kata juru bicara nasional penanganan corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, kemarin.
Sementara itu, angka kesembuhan pasien corona bertambah 1.414 menjadi 39.050 orang. Adapun jumlah kematian pasien Covid-19 meningkat 87 sehingga 3.707 meninggal usai terkena penyakit tersebut.
“Pemantauan terhadap suspect saat ini sebanyak 47.859 orang,” katanya.
Dia menjelaskan gambaran ini menunjukkan penularan corona masih saja terjadi di tengah masyarakat. Maka dari itu, warga diminta terus memperhatikan dan patuh protokol kesehatan terutama di lingkungan kerja.