Pemerintah berencana kembali menarik utang lewat penerbitan Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa 28 Juli 2020. Pada lelang tersebut, pemerintah menawarkan dua Surat Perbendaharaan Negara (SPN), dan lima Obligasi Negara (ON), dengan target indikatif sebesar Rp 20 triliun, dan maksimal Rp 40 triliun.
Mengutip keterangan dalam situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), penawaran tujuh SUN ini ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 168/PMK.08/2019 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Domestik, dan PMK Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
SPN yang ditawarkan pemerintah adalah seri SPN03201029, dengan bunga diskonto, dan memiliki periode jatuh tempo 29 Oktober 2020. Kemudian, seri SPN12210429 yang juga memiliki bunga diskonto, dan akan jatuh tempo 29 April 2021.
Sementara obligasi negara yang ditawarkan antara lain, Seri FR0081 ditawarkan dengan bunga 6,5% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2025. Kemudian, seri FR0082 ditawarkan dengan bunga 7% dan jatuh tempo pada 15 September 2030, serta seri FR0080 ditawarkan dengan bunga 7,5% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2035.
Lalu, seri FR0083 dengan bunga 7,5% dan akan jatuh tempo pada 15 April 2040. Terakhir, seri FR0076 dengan tingkat bunga 7,375% dan akan jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
Penawaran tujuh SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Sementara, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif, akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Lelang akan diikuti oleh sejumlah perusahaan jasa keuangan, yakni Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank ANZ Indonesia.
Lalu, ada Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank N.A., PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Selain itu, lelang juga akan diikuti oleh BI, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ketujuh SUN ini sebenarnya telah ditawarkan pada 16 Juni 2020, namun dalam pelaksanaan lelang saat itu pemerintah hanya memenangkan Rp 20,5 triliun dari total pendawaran yang masuk.