Pemerintah mendapatkan dana segar sebesar Rp 22 triliun dari lelang tujuh Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (28/7). Selama lelang, total penawaran yang masuk tercatat mencapai Rp 72,8 triliun.
Mengutip keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, tujuh SUN yang dilelang terdiri dari dua Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yakni seri SPN03201029, dan SPN12210429. Kemudian, pemerintah juga melelang lima Obligasi Negara (ON), antara lain seri, FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076.
Dari tujuh SUN yang dilelang, pemerintah paling banyak meraup dana dari seri FR0081, dengan nominal dimenangkan sebesar Rp 7,22 triliun. Jumlah ini terdiri dari nominal kompetitif sebesar Rp 5,05 triliun dan non-kompetitif Rp 2,17 triliun. Seri ini memiliki tingkat kupon 6,5% dan akan jatuh tempo pada 15 Juni 2025.
Meski demikian, seri FR0081 bukanlah SUN yang paling diminati oleh investor, melainkan seri FR0082. Seri ini mencatat penawaran masuk sebanyak Rp 21,36 triliun, jauh di atas jumlah tawaran masuk untuk FR0081 yakni Rp 17,48 triliun.
Namun, dari total penawaran yang masuk tersebut, pemerintah hanya memenangkan Rp 4,75 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,81%. Jumlah ini terdiri dari nominal kompetitif Rp 3,33 triliun dan non-kompetitif Rp 1,42 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk untuk FR0076 juga terbilang cukup besar, yakni Rp 11,33 triliun. Dari seri dengan imbal hasil rata-rata 7,45291% tersebut, pemerintah meraup Rp 2,7 triliun antara lain nominal kompetitif Rp 1,89 triliun dan non-kompetitif Rp 810 miliar.
Selanjutnya, minat investor juga tertuju pada FR0080 dengan penawaran masuk Rp 10,29 triliun. Pemerintah menetapkan yield rata-rata 7,28099% dari seri tersebut. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah memenangkan Rp 3,45 triliun, yang terdiri dari nominal kompetitif Rp 2,41 triliun dan non-kompetitif Rp 1,04 triliun.
Kemudian, dari seri FR0083 pemerintah meraup dana Rp 2,6 triliun, dan menetapkan yield tertimbang 7,40073%. Raihan dari lelang seri ini terdiri dari nominal kompetitif Rp 1,82 triliun, dan non-kompetitif Rp 780 miliar.
Sementara dari SPN03201029 dan SPN12210429, pemerintah berhasil memenangkan masing masing Rp 280 miliar dan Rp 1 triliun. Jumlah penawaran yang masuk untuk dua seri SPN ini masing-masing Rp 800 miliar, dan Rp 3,44 triliun. Yield rata-rata tertimbang keduanya ditetapkan 3,48286% dan 3,7444%.
Penawaran tujuh SUN tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Lelang bersifat terbuka, dan menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Sementara, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif, membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.