Rupiah Melemah di Tengah Penantian Suku Bunga BI

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi. Mayoritas mata uang Asia bergerak melemah terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
13/10/2020, 10.02 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,03% ke level Rp 14.695 per dolar AS pada pasar spot pagi ini, Selasa (13/10). Namun bergerak melemah ke posisi Rp 14.746 per dolar AS hingga pukul 09.50 WIB. 

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia melemah pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,04%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,19%, won Korea Selatan 0,31%, peso Filipina 0,33%, rupee India 0,19%, yuan Tiongkok 0,22%, ringgit Malaysia 0,19%, dan baht Thailand 0,27%.

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto mengatakan pasar merespons positif langkah Bank Indonesia yang kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan. Dengan demikian, pelemahan rupiah tak terlalu dalam jika dibanding mata uang regional lainnya. "Bunga acuan kemungkinan masih akan di sekitar 4%," ujar Rully kepada Katadata.co.id, Selasa (12/10).

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menjelaskan, rupiah yang bergerak melemah pagi ini didorong oleh penguatan dolar AS. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,15% ke level 93.21.

"Penguatan dolar AS sendiri dipicu oleh kebijakan Tiongkok yang melonggarkan giro wajib minimum dan menyebabkan membanjirnya likuiditas yuan," kata Piter kepada Katadata.co.id.

Kendati demikian, Piter menilai pelemahan rupiah hanya akan tipis di kisaran Rp 14.700 per dolar AS karena BI akan menjaga likuiditas pasar. Meskipun, bunga acuan bank sentral akan tetap dipertahankan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria