Kinerja Manufaktur Membaik Berkat PSBB Transisi, Tapi Masih Kontraksi

ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Ilustrasi. Kinerja industri manufaktur masih berada di fase kontraksi pada kuartal IV.
14/10/2020, 13.34 WIB

Secara sektoral, seluruh subsektor mencatat perbaikan pada kuartal  III 2020. Indeks PMI tertinggi pada subsektor semen dan barang galian nonlogam, diikuti subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau.

Survei BI juga memperkirakan kinerja industri pengolahan  semakin membaik pada kuartal IV 2020, meski tetap berada pada fase kontraksi. PMI kuartal IV 2020 diperkirakan pada level 47,16%, naik dari 44,91% pada kuartal III 2020. 

Pengamat Ekonomi Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi mengatakan perbaikan PMI ada hubungannya dengan pelonggaran PSBB. "Pelonggaran PSBB membuat aktivitas produksi meningkat dibandingkan ketika PSBB ketat diberlakukan," kata Eric kepada Katadata.co.id, Rabu (14/10).

Eric menjelaskan, dilihat per komponennya, seluruh indeks naik dibanding kuartal II 2020. Demikian pula jika dilihat per sektor ekonomi.

Menurut dia, sebenarnya dasar dari aktivitas produksi sudah terjadi di kuartal II 2020 karena adanya PSBB. Kemudian, sekarang aktivitas produksi sudah mulai rebound.

Tetapi, Eric menilai butuh waktu yang agak panjang untuk kembali ke level produksi pra Covid-19. "Karena wabahnya belum bisa sepenuhnya terkendali," ujar dia.

Maka dari itu, sambung dia, masih ada risiko pemulihan aktivitas produksi terganggu jika wabahnya belum terkendali. Hingga saat ini, kasus positif corona di Tanah Air terus bertambah. Jumlahnya sudah mencapai 340.622 kasus Covid-19 yang ditemukan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria