Rupiah Menguat Terimbas Pemburukan Data Tenaga Kerja AS

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. Rupiah dibuka menguat 0,09% ke level Rp 14.017 per dolar AS.
8/2/2021, 09.47 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Senin (8/2) dibuka menguat 0,09% ke level Rp 14.017 per dolar AS. Rupiah menguat terimbas data tenaga kerja Amerika Serikat yang memburuk. 

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.997 per dolar AS hingga pukul 09.35 WIB. Mayoritas mata uang Asia menguat. Dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,05%, won Korea Selatan 0,5%, peso Filipina 0,07%, rupee India 0,05%, yuan Tiongkok 0,11%, dan ringgit Malaysia 0,19%. Hanya yen Jepang dan baht Thailand yang melemah masing-masing 0,09% dan 0,06%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariseton Tjendra mengatakan, rupiah menguat terhadap dolar AS hari ini karena data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls bulan Januari dirilis di bawah ekspektasi pasar. "Ini telah mendorong pelemahan dolar AS," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (8/2).

Data tenaga kerja yang pesimistis menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di Negeri Paman Sam. Di sisi lain, data tersebut meningkatkan harapan terhadap stimulus fiskal sebesar US$ 1,9 triliun yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi AS.

Menurut dia, ekspektasi tersebut bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini. Ia memperkirakan rupiah hari ini bergerak pada rentang 13.980-14.080 per dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan nonfarm payrolls AS hanya tumbuh 49.000 pada Januari 2021 setelah penurunan pada Desember 2020 sebesar 227.000. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 6,3 persen, dari bulan sebelumnya 6,7%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria