Risiko Rupiah di Tengah Gelombang Kedua Covid-19 dan Banjir Stimulus

Agustiyanti
3 Februari 2021, 14:32
stimulus negara maju, nilai tukar rupiah, pandemi corona
123RF.com/Bakhtiar Zein
Ilustrasi. Rupiah pada perdagangan awal tahun ini bergerak stabil di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS.
  • Rupiah mengawali tahun 2021 bergerak stabil di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS. 
  • Gejolak masih berpotensi terjadi pada nilai tukar rupiah seiring ketidakpastian pemulihan ekonomi.
  • BI menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas rupiah, salah satunya penguatan JISDOR.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan awal tahun ini bergerak stabil di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS. Namun, gejolak masih berpotensi terjadi pada nilai tukar rupiah seiring ketidakpastian pemulihan ekonomi di tengah gelombang dua pandemi Covid-19, progres vaksinasi, hingga berbagai stimulus yang digelontorkan negara-negara maju.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan akan mendorong pendalaman pasar keuangan dalam rangka menjaga stabilitas rupiah. Salah satu yang akan dilakukan BI adalah memperkuat peran Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) sebagai referensi bagi pelaku pasar keuangan domestik maupun asing.

"Jisdor sudah memiliki kredibilitas sebagai refrensi nilai tukar rupiah di pasar keuangan. Kami akan memperkuatnya sesuai dengan standar internasional," ujar Perry dalam Mandiri Investment Forum-Macro Day, Rabu (3/2).

JISDOR merepresentasikan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari transaksi antarbank di pasar valuta asing, termasuk transaksi dengan bank di luar negeri. Penguatan Jisdor dilakukan dengan mengkalkulasi pemantauan nilai tukar sepanjang hari dan dipublikasikan 15 menit setelah pasar tutup.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Donny Hutabarat menjelaskan, penguatan Jisdor akan dilakukan dalam dua aspek. Pertama, periode pemantauan transaksi pembentuk JISDOR mengalami perubahan dari semula pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.45 WIB menjadi pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

"Perubahan tersebut akan membuat JISDOR lebih mencerminkan transaksi spot yang terjadi sepanjang hari," ujar Doni dalam bincang-bincang media terkait penguatan JISDOR, Rabu (3/2).

Kedua, penyesuaian waktu penerbitan JISDOR dari yang semula pukul 10.00 WIB menjadi 16.15 WIB. Dalam periode penyesuaian waktu operasional pasar valuta asing domestik terkait pandemi Covid-19, rentang waktu perhitungan JISDOR akan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB dan JISDOR akan terbit pada pukul 15.15 WIB.

Ia menjelaskan, penguatan JISDOR merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi pengembangan pasar uang dan sejalan dengan best practice. Penguatan ini diperlukan untuk membangun referensi pricing yang kredibel sesuai visi pengembangan pasar uang.

Selain itu, penguatan JISDOR sejalan dengan inisiatif benchmark reform yang terjadi di pasar keuangan global yaitu pembentukan referensi kurs yang merepresentasikan kurs harian berdasarkan transaksi yang didukung dengan metodologi yang best practice.

"Bank Indonesia akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholders, khususnya pengguna JISDOR seperti pelaku pasar dan pelaku dunia usaha, agar implementasinya dapat berjalan dengan efektif dan lancar," ujar Doni.

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai langkah penguatan JISDOR tak akan banyak berpengaruh pada perdagangan rupiah di pasar spot. Namun, langkah yang dilakukan BI dapat membuat JISDOR lebih sesuai dengan harga pasar.

"Dengan demikian, JISDOR dapat menjadi perhatian pelaku pasar," kata Ariston.

Volatilitas Rupiah Tak akan Setinggi Tahun Lalu

Ariston memperkirakan, potensi volatilitas pada nilai tukar masih tinggi seiring ketidakpastian pemulihan ekonomi yang masih terbuka. Sentimen pemulihan ekonomi, stimulus Amerika Serikat, kelancaran distribusi vaksin, dan penularan virus Covid-19 akan menjadi faktor penggerak rupiah ke depan.

"Tapi mungkin tidak setinggi tahun lalu di mana pasar sempat mengalami kepanikan di awal pandemi," kata Ariston.

Ia pun memperkirakan rupiah pada tahun ini akan bergerak pada rentang Rp 13.500 hingga Rp 14.500 per dolar AS. Rupiah sempat menembus level Rp 16 ribu per dolar AS pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...