Transaksi Berjalan Defisit Lagi, Neraca Pembayaran Surplus US$ 4,1 M

KATADATA/ Arief Kamaludin
BI mencatat neraca transaksi berjalan pada kuartal I 2021 defisit US$ 1 miliar atau 0,4% terhadap PDB setelah dua kuartal berturut-turut tercatat surplus
21/5/2021, 12.00 WIB

Erwin menjelaskan, peningkatan aliran modal berbentuk investasi portofolio seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Investasi portofolio mencatat net inflows US$ 4,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada kuartal  sebelumnya US$ 2 miliar. Peningkatan terutama didorong penerbitan obligasi global dan aliran masuk modal asing di pasar saham.

Investasi langsung juga mencatat surplus US$ 4,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya US$ 4,2 miliar, terutama dalam bentuk modal ekuitas. Sementara itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit yang lebih rendah, antara lain disebabkan oleh penurunan penempatan simpanan di luar negeri.

"Ke depan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian," kata Erwin. 

Badan Pusat Statistik pada kemarin (20/5) melaporkan, neraca perdagangan barang Indonesia pada kuartal I 2021 mengalami surplus sebesar US$ 5,52 miliar. Perkembangan itu karena nilai ekspor yang lebih tinggi US$ 48,9 miliar dibanding impor US$ 43,38 miliar.

Berdasarkan sektornya, surplus terjadi karena neraca barang migas mengalami defisit yang cukup tinggi yakni US$ 2,48 miliar. Sedangkan, sektor nonmigas surplus yang sangat besar yaitu US$ 8,01 miliar.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria