Pemulihan Ekonomi Asia Tertahan Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Delta

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/hp/cf
Ilustrasi. ADB memangkas proyeksi ekonomi Asia Tenggara dari 4,4% menjadi 4% dan Asia Selatan dari 9,5% menjadi 8,9%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/7/2021, 12.29 WIB

Bank Pembangunan Asia atau ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia pada tahun ini dari 7,3% menjadi 7,2%. Pemulihan ekonomi di negara-negara Asia Selatan, Asia Tenggara dan Pasifik tertahan oleh melonjaknya kasus positif Covid-19 varian Delta.

"Pemulihan Asia dan Pasifik dari pandemi Covid-19 terus berlanjut, meskipun jalannya tetap genting di tengah wabah varian virus baru, dan peluncuran vaksin yang tidak merata,” kata Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada seperti dikutip dari Reuters.

ADB dalam laporan terbarunya berjudul 'Asian Development Outlook' edisi Juli 2021, memangkas proyeksi ekonomi Asia Tenggara dari 4,4% menjadi 4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Selatan dipangkas dari 9,5% menjadi 8,9% dan kawasan Asia Pasifik dari 10,3%.

Sementara itu, laju pemulihan di kawasan Asia Timur dan Asia Tengah masih akan berlanjut. ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang Asia Timur dari 7,4% menjadi 7,5%, dan Asia Tengah dari 3,4% menjadi 3,6%.

Perbaikan proyeksi ekonomi di kawasan Asia Timur terutama didorong oleh pemulihan ekonomi yang signifikan di beberapa negara pada kuartal pertama tahun ini.

"Pemulihan ekonomi Asia Timur pada kuartal I melampaui ekspektasi, terutama di Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan sehingga mendorong sedikit peningkatan dalam perkiraan pertumbuhan subregional untuk setahun penuh," tulis laporan ADB tersebut.

Di sisi lain, Jepang yang merupakan satu-satunya ekonomi maju di Asia Timur menunjukkan pelemahan. ADB memprediksikan ekonomi Negeri Sakura ini tumbuh 2,6% tahun 2021, turun dari prediksi April sebesar 2,9%. Sementara perekonomian negara maju lainnya terutama AS dan Uni Eropa masih akan sama, masing-masing 6,5% dan 4,3%.

Sekalipun ekonomi tahun ini diproyeksikan turun, ADB optimistis perekonomian Asia tahun depan akan membaik. Lembaga ini menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2022 dari semula 5,3% menjadi 5,4%.

Mayoritas negara-negara Asia dan Pasifik kompak mengalami pemulihan tahun depan, Asia Selatan 7,0%, Asia Tenggara 5,2% serta Asia Tengah dan Pasifik 4,0%. Sementara Asia Timur akan melambat menjadi 5,1%.

Laporan ADB tersebut juga merilis data inflasi kawasan tahun 2021 yang diprediksi masih akan terjaga. Inflasi negara-negara Asia tahun ini meningkat dari proediksi bulan April 2,3% menjadi 2,4%.

Inflasi tertinggi akan terjadi di Asia Tengah sekitar 7,0%, Asia Selatan sebesar 5,8%, Pasifik 3,7%, Asia Tenggara 2,3% dan Asia Timur 1,5%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said