Efek PPKM, BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Jadi 3,5%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
BI memperkirakan ekonomi pada kuartal III akan tumbuh lebih rendah dibandingkan kuartal II seiring penerapan PPKM
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/7/2021, 14.43 WIB

"Volume perdagangan dunia juga akan meningkat, sehingga akan mendukung kinerja ekspor negara-negara berkembang termasuk Indonesia," kata Perry. 

Pemerintah sebelumnya memutuskan untuk memperpanjang penerapan PPKM hingga 25 Juli. Senada dengan BI, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan perpanjangan pengetatan mobilitas ini dipastikan akan memperlambat ekonomi kuartal III. 

"Kami perkirakan pada kuartal III ini akan ada perlambatan dari sisi pertumbuhan ekonomi dibandingkan kuartal II." kata Faisal kepada katadata.co.id.

Perlambatan ekonomi menurut Faisal akan lebih berat terjadi pada sektor hulu, terutama kinerja ritel, restauran, pariwisata dan transportasi yang sudah sejak lama terimbas pandemi. Dampaknya, menurut dia, juga tidak terkecuali pada industri manufaktur yang juga bakal ikut melambat sekalipun tidak seberat sektor hulu.

Direktur program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astutu menilai perpanjangan PPKM bukan hanya akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi tetapi juga menambah angka pengangguran.  "Pasti akan terjadi peningkatan pengangguran karena sektor bisnis mengalami penurunan omzet, para pengusaha harus melakukan efisiensi jadi mereka merumahkan pegawainya atau bahkan PHK," ujarnya.

Ia juga menilai keputusan pemerintah menambah anggaran Rp 55,21 triliun untuk bantuan sosial selama PPKM terus diperpanjang. Menurutnya, pemerintah sebaiknya fokus pada layanan kesehatan terutama vaksinasi untuk menahan lonjakankasus Covid-19.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said