Sinyal Tapering Off The Fed Makin Dekat, Rupiah Melemah ke 14.386/US$

Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah melemah saat mata uang negara Asia lainnya bergerak bervariasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
9/8/2021, 10.10 WIB

Laporan ini makin memperkuat sinyal percepatan tapering off atau pengetatan stimulus yang disampaikan oleh dua pejabat Fed pekan lalu. Wakil Gubernur Fed Richard Clarida dalam sebuah webinar Rabu petang pekan lalu mengatakan, Fed mulai mempertimbangkan periode suku bunga rendah hanya sampai akhir tahun depan. Ini mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga mulai tahun 2023, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang akan dilakukan tahun 2024.

Namun, langkah tapering off akan didahului pengurangan pembelian obligasi pemerintah mulai Oktober mendatang apabila sejumlah kondisi terpenuhi. Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi senilai US$ 120 miliar setiap bulan, apabila kondisi ketenagakerjaan AS masih melanjutkan perbaikan dalam dua bulan ini, Agustus hingga September.

"Menurut pendapat saya, itu sebuah kemajuan yang substansial dan saya pikir Anda bisa siap untuk melakukan pengumuman pada bulan September," kata Dewan Gubernur Fed Christopher Waller seperti dikutip dari CNBC awal pekan lalu.

Sementara, Fed dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal akhir bulan lalu mengumumkan tetap menahan suku bungan rendah mendekati nol di kisara 0% dan 0,25%. Selain itu, konomi AS pada kuartal kedua tahun ini juga masih melanjutkan perbaikannya dengan pertumbuhan 6,5% secara tahunan, tertinggi dalam tiga kuartal terakhir.

Di sisi lain, lonjakan kasus Covid-19 varian Delta yang kembali menjangkit banyak negara di dunia juga memberi kekhawatiran pasar terhadap aset berisiko. Langkah antisipasi dapat mendorong pasar untuk beralih ke aset aman dolar AS.

"Pasar masih mewaspadai kenaikan kasus covid-19 di dunia karena varian delta, kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar menghindari aset berisiko." kata Ariston.

Berdasarkan data Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 harian yang tercatat pada Minggu (8/9) sebanyak 471,187 kasus positif baru, sehingga total kumulatifnya sejak awal pandemi sudah mencapai 203 juta kasus. Kendati mengalami penurunan dalam beberaap hari terakhir, angkanya masih tinggi dibanding bulan Juni. Sementara kasus kematian harian global sebanyak 7.945 orang, sehingga total kematian hingga kemarin sudah lebih dari 4,3 juta orang.

Lonjakan kasus Covid-19 kembali tinggi di AS sejak awal bulan lalu, sebagian besar dipengaruhi adanya penyebaran varian Delta. Pemerintah AS melaporkan terdapat tambahan 24.390 kasus baru pada Minggu, (8/8), jumlahnya turun tajam dari hari sebelumnya yang hampir mencapai 69 ribu kasus, serta rekor tertinggi dalam sebulan terakhir pada 6 Agustus sebanyak 131 ribu kasus baru.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said