Banggar DPR Setujui Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan 5,2%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. Pemerintah memproyeksi ekonomi tahun ini tumbuh 3,7% hingga 4,5% pada tahun ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
14/9/2021, 18.32 WIB

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyetujui sejumlah target asumsi makro dalam postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (RAPBN) 2022. Pertumbuhan ekonomi disepakati 5,2%,atau di rentang bawah hasil rapat pemerintah bersama Komisi XI DPR RI akhir bulan lalu yang mematok target 5,2% hingga 5,5%.

"Untuk RAPBN 2022, digunakan asumsi makro pertumbuhan ekonomi 5,2%," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara kepada Katadata.co.id usai rapat dengan Banggar DPR RI, Selasa (14/9).

Target asumsi makro lainnya juga tidak berubah dari hasil rapat dengan Komisi XI sebelumnya. Target inflasi tahun depan masih di angka 3%. Nilai tukar dipatok Rp 14.350 per dolar AS, sedangkan tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun disepakati 6,8%.

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam RAPBN 2022 disepakati sebesar US$ 63 per barel. Lifting minyak  703 ribu barel per hari, sedangkan lifting gas 1.036 juta barel setara minyak per hari.

Dari seluruh indikator asumsi makro, hanya target pertumbuhan ekonomi yang berubah dari usulan pemerintah dalam nota keuangan RAPBN 2020. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato nota keuangannya 16 Agustus lalu menyebut target pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5% hingga 5,5%.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5% hingga 5,5%. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5%. Namun, harus tetap waspada, karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis," kata Jokowi, Senin (16/8).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said