OECD Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Jadi 3,3%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. ADB memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 3,5% pada tahun ini, tidak berubah dari prediksi awal.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
14/12/2021, 14.58 WIB

"Hal ini dapat dibiayai dengan meningkatkan pendapatan negara sembari merealokasi pengeluaran dari subsidi yang tidak tepat sasaran," tulis laporan tersebut.

Proyeksi Bank Pembangunan Asia

Laporan outlook ekonomi terbaru yang dirilis oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) lebih optimistis. Lembaga ini memperkirakan perekonomian Indonesia  tumbuh 3,5% pada tahun ini, tidak berubah dari prediksi awal.

Perekonomian Indonesia diperkirakn akan tumbuh semakin kuat pada kuartal terakhir tahun ini. Konsumsi dan investasi yang melambat di kuartal ketiga lalu diperkirakan bisa tumbuh kuat di kuartal keempat ini. Ekspor impor yang melonjak beberapa bulan terakhir juga masih cukup tinggi di sisa tiga bulan terakhir 2021.

"Proyeksi untuk tahun 2021 dipertahankan pada 3,5% dan ditingkatkan untuk tahun 2022 dari 4,8% menjadi 5,0%," tulis laporan ADB terbaru bertajuk Asian Development Outlook Supplement edisi Desember 2021.

Outlook untuk pertumbuhan ekonomi  beberapa negara ASEAN lainnya juga membaik, terutama Filipina, Thailand dan Singapura diprediksi tumbuh lebih kuat dari proyeksi sebelumnya. Singapura diproyeksikan bisa tumbuh 6,9% tahun ini dari proyeksi September lalu 6,5%. Padahal negeri singa ini juga sempat menghadapi lonjakan Delta yang cukup tinggi beberapa bulan terakhir.

Thailand yang semula diperkirakan tumbuh 0,8% kemudian dinaikkan menjadi 1%. Begitu juga Filipina diproyeksikan bisa tumbuh 5,1%, dari proyeksi sebelumnya 4,5%. Sementara prospek ekonomi Malaysia diturunkan dari perkirakan bisa tumbuh 4,7%, dipangkas menjadi 3,8%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Vietna, juga diturunkan dari 3,8% menjadi hanya 2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said