Indonesia menjadi presidensi atau keketuaan pertemuan G20 mulai 1 Desember 2021 hingga pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada November 2022. Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menilai presidensi G20 dapat mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
Menurut Tonny, presidensi G20 menawarkan peluang besar kepada dunia di tengah pandemi Covid-19. “Presidensi G20 dapat mewujudkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pendapatan tinggi,” ujar Blair saat menyampaikan pidato pada Inception Meeting B20 secara virtual, Kamis (27/1).
Ia mengapresiasi Indonesia atas cakupan vaksinasi yang luas. Blair menilai, penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia berjalan sukses dengan ilmu kedokteran dan kesehatan yang maju.
Apalagi, Indonesia masuk dalam jajaran lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia. "Kami tahu bahwa banyak negara berkembang yang tidak memiliki fasilitas memadai dalam menyediakan pasokan vaksin. Lebih dari 50 persen orang yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi telah divaksinasi lengkap,” kata Blair.
Dia mengatakan Indonesia berambisi untuk membangun kapasitas dan kemampuan di dalam negeri dalam hal pembuatan vaksin dengan menciptakan kemitraan baru. Adapun Inggris tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam sektor kesehatan, terutama membangun teknologi baru untuk mengembangkan percobaan serta menyediakan vaksin maupun terapi lain.
Selain itu, Blair juga menilai presidensi G20 Indonesia dapat menyatukan negara-negara di dunia di tengah persaingan antara Amerika Serikat dan Cina." Indonesia yang dihormati dan dihargai oleh kedua negara tersebut dapat menyatukan negara-negara di dunia,” kata Blair
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.