Bank Dunia: Negara G20 Harus Bersiap Menghadapi Pandemi Berikutnya

ANTARA FOTO/Saptono
Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu menjelaskan, langkah yang perlu dilakukan negara-negara G20 adalah mengatasi kesenjangan penanganan kesehatan di berbagai negara dan pembiayaan yang dibutuhkan.
Penulis: Agustiyanti
10/2/2022, 11.12 WIB

Penanganan kesehatan inklusif menjadi satu dari tiga agenda utama perhelatan G20 di bawah presidensi Indonesia pada tahun ini.  Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan negara-negara G20 sudah harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pandemi selanjutnya, yang kemungkinan datang setelah Covid-19.

"Jadi tahun ini fokusnya bukan lagi hanya kepada pandemi Covid-19, tetapi pandemi berikutnya," ujar Mari Elka dalam T20 Inception Conference secara daring di Jakarta, Rabu (10/2). 

Ia menjelaskan, langkah yang perlu dilakukan negara-negara G20 adalah mengatasi kesenjangan penanganan kesehatan di berbagai negara dan pembiayaan yang dibutuhkan.  Negara-negara G20 juga dinilai perlu mengambil perspektif jangka panjang dalam menghadapi pandemi yang mungkin terjadi berikutnya, 

"Semua orang berbicara bahwa krisis selalu menjadi kesempatan untuk membangun kembali lebih baik. Saya pikir itu semacam mantra sejak tahun lalu, tapi bagaimana Anda benar-benar melakukannya, itu yang menjadi tantangan," kata dia. 

Ia menuturkan bahwa inti kebijakan menghadapi pandemi Covid-19 adalah bagaimana memiliki pendekatan terpadu yang mengenali keterkaitan antara planet, manusia, dan ekonomi. Setiap negara harus memiliki pertumbuhan yang memperhatikan perubahan iklim.

Mari Elka juga menilai, setiap negara harus mendorong ekonomi melalui pertumbuhan energi terbarukan hijau, teknologi, dan penciptaan lapangan kerja, serta dalam pendekatan inklusif. Teknologi dan inovasi, menurut dia, memainkan peran penting terutama dalam upaya mendorong digitalisasi dan ekonomi hijau.

Dalam pertemuan pertama G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) secara virtual pada Rabu (26/1), negara-negara G20 mendorong penguatan akses terhadap penanganan Covid-19 atau Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator, terutama terkait pemantauan target vaksinasi, tes, perawatan, dan Alat Pelindung Diri (APD) global. 

Negara-negara G20 juga mendorong vaksinasi global yang dipercepat, terdistribusi secara adil dan merata dengan harga yang terjangkau.

G20 mendorong pencapaian target vaksinasi global sebesar 70%  pada pertengahan 2022. Untuk itu, G20 mendorong kerja sama lembaga pemerintah dan nonpemerintah pada tingkat global dan kawasan (regional) dalam mengatasi hambatan keuangan dan perdagangan.

Selain itu, G20 juga memastikan ketersediaan akses bantuan bagi populasi rentan. Anggota G20 menggarisbawahi pentingnya peran Sekretariat dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan guna mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR) terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan lainnya serta sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional.

Sebagai sebuah gugus tugas gabungan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan negara anggota G20 bersama WHO dan Bank Dunia akan melakukan identifikasi lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kolaborasi bidang kesehatan dan keuangan.

Reporter: Antara

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.