BI Gelar Sayembara Inovasi Mata Uang Digital Hadiah Rp 770 Juta

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. BI saat ini tengah menggodok rencana penerbitan mata uang digital bank sentral atau CDBC.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/4/2022, 19.23 WIB

Bank Indonesia (BI) bersama Bank for International Settlements (BIS) menggelar kompetisi internasional G20 Techsprint Initiative 2022 untuk menggali inovasi pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC). Kompetisi ini terbuka untuk individu maupun komunitas dengan hadiah yang ditawarkan sebesar Rp 770 juta. 

G20 Techsprint Initiative 2022 merupakan salah satu side event Presidensi G20 Indonesia. Ini merupakan kompetisi ketiga setelah pertama kali digelar pada Presidensi G20 Arab Saudi. 

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, para peserta diminta untuk mengembangkan solusi baru dalam menerbitkan dan mengedarkan CBDC. "Selain itu juga untuk menantang masyarakat internasional untuk mengusulkan dan memberikan solusi yang dapat diterapkan dan diterapkan dalam merancang dan mengimplementasikan CBDC," kata Fili dalam pembukaan acara Techsprint yang digelar secara virtual, Senin (25/4).

Kompetisi ini terbuka untuk umum. Individu atau pun komunitas dapat berpartisipasi dengan mengunjungi laman www.G20TechSprint.id. Situs ini menyediakan menu pendaftaran, pembuatan prototipe, dan penjurian proposal secara online. Penyampaian proposal kompetisi dilakukan selambatnya tanggal 22 Mei 2022.

BI dan BIS telah menetapkan tiga pokok tantangan atau problem statement dalam pengembangan CBDC yang menjadi tema kompetisi, diantaranya:

  • Membangun sarana yang efektif dan kuat dalam menerbitkan, mendistribusikan dan mentransfer CBDC. Terdapat kebutuhan untuk mengoptimalkan berbagai proses serta kemampuan baru, seperti programabilitas uang, turut mendukung tersedianya layanan inovatif kepada pengguna.
  • Mendukung inklusi keuangan. CBDC juga menawarkan kesempatan untuk memperdalam inklusi keuangan serta untuk mengatasi hambatan yang dihadapi oleh masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan tidak terjangkau oleh bank
  • Meningkatkan interoperabilitas. CBDC dapat membantu meningkatkan dan mengaktifkan koneksi serta keterkaitan dalam sistem pembayaran, meningkatkan konektivitas, dan interoperabilitas

Pemenang untuk setiap kategori problem statement akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 770 juta. Selain itu, semua proyek terpilih menerima tunjangan sebesar Rp 145 juta.

"Benefit-nya bukan hanya cash reward tapi partisipan juga akan memiliki privilese untuk  terlibat langsung dengan para pembuat kebijakan," kata Fili.

Sementara itu, bagi bank sentral negara-negara G20 akan memperoleh benefit berupa kesempatan untuk memperkaya dan memperkuat pengetahuan mereka terkait CBDC terutama di tingkat operasional. Dengan begitu, implementasinya bisa dipercepat untuk menyediakan sistem pembayaran yang lebih baik dan inklusif bagi masyarakat.

General Manager BIS Agustín Carstens menilai mata uang digital memiliki banyak potensi untuk mendukung kepentingan publik di era digital. Selain itu, Kepercayaan masyarakat pada uang menjadi perekat sistem keuangan.

"Karena itu, seiring kemajuan teknologi, bank sentral harus memastikan bahwa sistem moneter secara fundamental tetap berlaku sebagai barang publik, termasuk harus menjaga stabilitasnya," ujar Carstens dalam acara yang sama dengan Fili.

Reporter: Abdul Azis Said