Wujud Komitmen Menteri BUMN Erick Thohir terhadap Ekonomi Kerakyatan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) mengamati produk UMKM.
Penulis: Padjar Iswara
23/5/2022, 21.34 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar perusahaan-perusahaan milik negara semakin dekat dengan masyarakat, berkontribusi membangun UMKM, dan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya.

Hal tersebut disampaikan Erick di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian BUMN dengan HKBP Pearaja Tarutung di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (19/5/2022).

"Kemarin saya disorot ngapain datang ke pondok pesantren, mungkin sekarang disorot juga, ngapain datang ke HKBP,” kata dia.”Jawaban saya sama, karena memang BUMN harus hadir di tengah rakyat karena kita (Indonesia) punya yang namanya ekonomi kerakyatan."

BUMN, sebagai entitas besar, sudah sewajarnya bisa membantu pelaku usaha kecil. Sebab mereka seringkali kesulitan modal. Saat pandemic Covid-19, misalnya, usaha-usaha kegiatannya berhenti karena kehabisan modal dan minimnya pembeli.  

Tak jarang para pelaku usaha kecil jatuh dalam jerat pinjaman ilegal dengan bunga yang mencekik. Para pelaku ekonomi rakyat itu terus berjuang dengan cucuran keringat untuk mendapatkan penghasilan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Jika rakyat memiliki pekerjaan atau usaha, maka mereka akan mendapat penghasilan.

Gaji yang memadai dan laba usaha akan mendorong peningkatan daya beli konsumen. Sehingga roda dunia usaha dan industri akan berputar. Dibutuhkan peran Pemerintah melalui BUMN dalam mengungkit ekonomi rakyat melalui berbagai program dan kebijakan. 

Erick berulang-ulang meminta mendorong agar BUMN tidak sekedar mencari keuntungan semata (value creation), tetapi juga bisa menjadi agent of development, misalnya menjadi penyeimbang pasar, membangun kapasitas nasional dan menyejahterakan masyarakat.

Bagi Erick banyak program jangka panjang harus konsisten dikawal dan diperjuangkan. Program Mekaar, yang telah diinisiasi sebelum Erick menjadi Menteri BUMN, tetap dan akan terus ditingkatkan.

Menurut dia, program Mekaar akan tetap berjalan kendati ia nantinya tidak menjabat lagi Menteri BUMN. “Program ini (Mekaar) akan terus berjalan meski saya tidak jadi Menteri karena jumlah nasabahnya 12,7 juta,” ujar dia saat melakukan kunjungan kerja ke Majalengka belum lama ini.

Di samping soal pembiayaan atau modal, BUMN juga membantu pemasaran ekonomi rakyat berbasis UMKM. BUMN Klaster Pangan menghadirkan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok, seperti kerja sama distribusi pangan melalui mitra ritel online, yang salah satunya aplikasi Warung Pangan.

Aplikasi berbasis online BUMN Klaster Pangan ini membantu pemerintah dalam membangun digital mindset para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam mengakselerasi usahanya.  Dengan strategi ini pun lebih banyak pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.

Komitmen Pemerintah terhadap ekonomi rakyat sebenarnya sudah terlihat pada program nyata di Kementerian BUMN. Komitmen pembiayaan BUMN kepada UMKM akan ditingkatkan hingga 30 persen.

Hingga kini BRI sudah menyalurkan pembiayaan melalui program KUR sekitar Rp190 triliun dan diproyeksikan akan meningkat hingga mencapai Rp260 Triliun.

Salah satu program perluasan layanan keuangan BRI juga melalui BRILink yang memiliki agen sekitar 500 ribu orang. Dengan jumlah tersebut maka semakin banyak nasabah yang dapat dilayani untuk dapat bertransaksi.

(Tim Riset Katadata)