Sri Mulyani Waspadai Inflasi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini

ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU
Ilustrasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tekanan inflasi dapat menggerus sumber utama pertumbuhan ekonomi indonesia, yakni konsumsi rumah tangga.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
1/7/2022, 16.13 WIB

Tekanan inflasi dapat mendorong bank sentral segera menaikkan bunga. Bank Indonesia hingga kini masih mempertahankan bunga acuannya di level terendah 3,5%. Jika suku bunga BI naik, menurut Sri Mulyani, biaya utang atau cost of fund yang harus dibayar pemerintah akan semakin mahal dan akhirnya bisa menggerus investasi.

"Jadi dua sumber pertumbuhan, yakni konsumsi dan investasi bisa terpengaruh oleh kondisi yang sekarang ini sedang berjalan, yaitu kecenderungan inflasi tinggi dan kemudian menyebabkan interest rate naik," kata Sri Mulyani.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik oleh Kemenkeu tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan BI di 4,5%-5,3%. Namun, bank sentral melihat ekonomi RI masih bisa tumbuh positif di tengah banyak negara lain yang justru melambat.

"Dengan mobilitas masyarakat yang semakin baik, konsumsi akan menjadi daya dukung ekonomi kita ke depan di samping kenaikan investasi dan ekspor," kata Perry dalam acara yang sama dengan Sri Mulyani.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said