Sri Mulyani Bertemu Menkeu AS Bahas Andil Rusia di Balik Krisis Pangan

ANTARA FOTO/POOL/Nyoman Budhiana/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berjabat tangan dengan Secretary of the Treasury Amerika Serikat Janet Yellen dalam pertemuan bilateral yaitu rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022). Pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
16/7/2022, 08.25 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen di sela pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (16/7). Keduanya bertemu untuk membahas krisis pangan dan energi yang disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina.

"Kami berdua sepakat bahwa penyebab krisis pangan dan energi yang terjadi merupakan konsekuensi dari isu geopolitik yang belum mengalami de-eskalasi," kata dia dalam unggahan instagramnya @smindrawati, Sabtu (16/7).

Ia menyebut, harga energi dan pangan dunia yang melambung telah menambah tekanan terhadap perekonomian global. Isu krisis pangan dan energi ini turut disinggung Sri Mulyani dalam sambutannya saat membuka pertemuan hari pertama antara menteri keuangan dna gubernur bank sentral G20 kemarin.

Menurutnya, upaya penanganan atas krisis tersebut perlu diakselerasi. Menurut dia, setiap orang seharusnya berhak untuk mengakses pangan dan energi secara terjangkau. Dalam sambutannya kemarin, ia juga mendorong dibentuk koordinasi antara menteri keuangan dan menteri pertanian G20 untuk mengatasi krisis pangan. Langkah ini mirip yang dilakukan untuk kerja sama menkeu dan menkes G20 membahasa upaya penanganan pandemi berikutnya.

Bukan hanya masalah krisis pangan dan energi, keduanya juga membahas isu lingkungan, khususnya transisi energi. Sri Mulyani meminta dukungan Yellen untuk implementasi peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan. 

"Dibutuhkan langkah konkret dan teknis, tidak sebatas pada ranah konseptual karena ini membutuhkan pembiayaan yang besar," kata Sri Mulyani. 

Sebelum dengan Menkeu AS, Sri Mulyani sehari sebelumnya juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Inggris Nadhim Zahawi untuk membahas dampak dari perang Rusia-Ukraina.

"Pada kesempatan itu, Mr. Zahawi menyampaikan perlu adanya pernyataan publik untuk mengacknowledge bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina berdampak pada ekonomi global, khususnya krisis pangan dan energi serta ancaman krisis pangan," kata Sri Mulyani dalam unggahan terpisah.

Ia juga menyampaikan kesamaan pandangannya bahwa perang serta dampak rambatnya kepada perekonomian telah menyebabkan penderitaan bagi umat manusia. 

Menkeu Inggris dalam pertemuan kemarin juga menyampaikan soal pentingnya menjaga perdagangan bebas dna menghindar pelarangan ekspor yang dapat memperburuk dampak konflik geopolitik. 

Reporter: Abdul Azis Said