BREAKING NEWS: BI Tahan Bunga Acuan 3,5% karena Inflasi Terkendali

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini mencapai 4,5% hingga 5,3%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/7/2022, 14.30 WIB

"Beberapa negara seperti Amerika Serikat telah merespons dengan pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga yang lebih agresif sehingga menahan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi," kata Perry. 

BI pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari prediksi sebelumnya sebesar 3,5% menjadi 2,5%. Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, menurut Perry, terutama akan dialami Amerika Serikat, Eropa, Cina, Jepang, dan India. 

Perry mengatakan, perlambatan ekonomi global perlu diwaspadai agar tak berdampak ke ekonomi domestik. Perekonomian Indonesia pada kuartal kedua diperkirakan akan terus berlanjut ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator perekonomian, seperti kepercayaan konsumen, penjualan eceran, PMI manufaktur, serta kinerja ekspor dan impor. 

Meski demikian, menurut Perry, potensi kenaikan inflasi pada semester kedua berpotensi menahan laju pertumbuhan domestik. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi  tahun ini akan berada di bawah titik tengah proyeksi  Bank Indonesia sebesar 4,5% hingga 5,3%. 

BI memperkirakan, inflasi pada tahun ini akan lebih tinggi dari target maksimal sebesar 4%. Namun demikian, menurut Perry, inflasi inti yang menjadi indikator BI dalam menentukan kebijakan suku bunga tetap akan terkendali di bawah 4%. 

Halaman: