BI Ramal Inflasi Juli 0,5% Didorong Cabai dan Bawang Merah

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Warga membeli cabai merah keriting di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
29/7/2022, 18.03 WIB

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juli akan sebesar 0,5% secara bulanan atau month to month (mtm). Kenaikan inflasi ini terutama didorong harga cabai merah, bawang merah, dan bahan bakar rumah tangga. Ketiga komoditas tersebut mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,17%, 0,1%, dan 0,08% mtm.

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat Juli 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu keempat Juli 2022 diperkirakan sebesar 0,50% mtm," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (29/7).

Jika ramalan BI tersebut tidak meleset, maka inflasi secara bulanan akan mereda dari bulan lalu yang mencapai 0,61%. Tetapi belum serendah Mei sebesar 0,4%.

Komoditas lain yang akan mengalami inflasi adalah angkutan udara sebesar 0,06%, cabai rawit 0,04%, rokok kretek filter 0,02%. Kemudian tomat, daging ayam ras, mi kering, nasi dengan lauk, air kemasan, semen, sabun deterjen bubuk atau cair, serta tarif air minum PAM, masing-masing sebesar 0,01%.

Sebaliknya, ada sejumlah komoditas yang bakal mencatat deflasi atau penurunan harga pada bulan ini. Komoditas yang menyumbang deflasi pada periode minggu keempat Juli 2022 adalah minyak goreng sebesar 0,06%, jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02%, telur ayam ras, kangkung, bayam, sawi hijau, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01%.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) menunjukkan sejumlah harga pangan sebetulnya sudah turun dalam sebulan terakhir. Penurunan paling terlihat terjadi pada cabai rawit merah sebesar 24%, sehingga menjadi Rp 72.600 per kilogram. Bawang merah juga turun 12% menjadi Rp 52.400 per kilogram.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said