Simpanan di Bank Naik, Tabungan Nasabah Tajir Tembus Rp 4.000 Triliun

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Ilustrasi. Simpanan jumbo bernilai di atas Rp 5 miliar mencatat kenaikan secara bulanan paling tinggi dibandingkan tiering simpanan lainnya mencapai 1,1%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
2/11/2022, 09.41 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat nominal simpanan di bank pada akhir September 2022 mencapa Rp 7.708 triliun, naik 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan terutama berasal dari simpanan bernilai di atas Rp 5 miliar. 

Simpanan jumbo bernilai di atas Rp 5 miliar mencatat kenaikan secara bulanan paling tinggi dibandingkan tiering simpanan lainnya mencapai 1,1%. Tiering ini mencatat kenaikan secara tahunan paling tinggi yakni 9,6%. Nominal simpanan tiering ini mencapai Rp 4.017 triliun sampai akhir September atau mencakup 52,1% dari total simpanan di perbankan. 

"Penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat pada tiering Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar sebesar minus 1% secara bulanan," dikutip dari laporan LPS, Rabu (2/11).

Mayoritas teiring simpanan lainnya turun secara bulanan, kecuali simpanan di atas Rp 5 miliar dan simpanan mini dengan nominal Rp 100 juta ke bawah. Simpanan mini meningkat 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya dengan share 12,6% terhadap total simpanan.

Berdasarkan jenisnya, simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada simpanan deposito yang mencakup hampir 37% total simpanan. Namun, kenaikan nominal simpanan terbesar terdapat pada jenis simpanan Giro sebesar 1,1% secara bulanan, sedangkan penurunan terdalam terdapat pada jenis simpanan Sertifikat Deposito sebesar 43%. 

Mayoritas dari simpanan tersebut berdenominasi rupiah yang mencakup 85,5%. Simpana rupiah tumbuh 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun simpanan valas yang mencakup 14,5% tumbuh lebih tinggi yakni 1,2%.

Lebih dari separuh simpanan itu diparkirkan di kelompok bank modal inti (KBMI) 4 atau bank dengan modal inti Rp 70 triliun. Simpanan di kelompok bank ini tumbuh cukup kuat pada September yakni 1,4%. Simpanan di KBMI tinggi turun 2,4% tetapi masih menyumbang hampir seperempat dari total simpanan di bank. Sisanya di KBMI 1 dan 2 yang pertumbuhannya masing-masing 0,5% dan 2,2%. 

LPS mencatat jumlah rekening menurun sekalipun nominal simpanan justru naik. Total rekening perbankan sampai September mencapai 494,7 juta, turun 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan tiering simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan Rp 100 juta ke bawah yang mencakup 98,7% total rekening simpanan. Kenaikan jumlah rekening terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp 5 miliar sebesar 1,1%, sedangkan penurunan terdalam pada tiering simpanan Rp 500 - Rp 1 miliar sebesar 1%.

LPS memberikan penjaminan untuk simpanan di bank dengan nominal maksimal Rp 2 miliar. Daro total rekening yang ada, 99,9% diantaranya sudah memperoleh penjaminan penuh, sementara 0,1% hanya memperoleh penjaminan sebagian maksimal Rp 2 miliar.

Lembaga ini menaikkan bunga penjaminan untuk rupiah maupun valas akhir September lalu. Bunga penjaminan rupiah dan valuta asing pada bank umum masing-masing naik menjadi 3,75% dan 0,75%, sedangkan bunga penjaminan rupiah pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih di posisi 6,25%. Level bunga penjaminan ini akan berlaku hingga 31 Januari 2023.

Reporter: Abdul Azis Said