BI, Kemenkeu dan Ekonom Yakin Ekonomi Kuartal III Melesat Lebih 5,5%
Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan ekonom optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III melesat di atas 5,5% secara tahunan (year on year/yoy). Jika benar, maka akan melebihi pencapaian kuartal II 5,4%.
"Berbagai indikator seperti indeks penjualan ritel, kepercayaan konsumsi, dan kredit tumbuh tinggi. Ekspor sangat bagus,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11).
“Itu semua mendukung kami untuk optimistis bahwa pertumbuhan kuartal III bisa lebih tinggi dari 5,5%," tambah dia.
Rincian indikator tersebut sebagai berikut:
- Penjualan eceran yang tecermin dari indeks penjualan riil (IPR) kuartal III diperkirakan tumbuh 5,5% yoy. Ini terutama sandang, bahan bakar kendaraan hingga rekreasi.
- Indeks keyakinan konsumen (IKK) sepanjang kuartal III 121,7. Ini dinilai cukup tinggi.
- Kredit perbankan tumbuh 11% yoy pada September, terutama kredit modal kerja dan debitur korporasi.
- Nilai ekspor September tumbuh 20,28% yoy
- Neraca perdagangan surplus selama 29 bulan beruntun
Dengan beragam indikator tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu pun memprediksi ekonomi kuartal III tumbuh 5,7%. "Nanti kita lihat," kata dia.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 5,81%. Namun hal ini karena pertumbuhan periode yang sama tahun lalu rendah yakni 3,51%.
Alhasil, pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini jika dibandingkan 2021 bisa melesat.
"Selain itu, permintaan domestik kuat dan surplus perdagangan sangat baik akan menjadi pendukung tambahan bagi pertumbuhan Indonesia di sisa tahun ini," kata Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam risetnya.