Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping akan menggelar pertemuan di sela KTT G20 di Bali awal pekan depan. Pertemuan dua pemimpin negara terbesar di dunia itu akan menjadi perhatian global.
"Saya senang AS dan Cina juga akan hadir ke Bali, dan akan kita lihat apa yang terjadi, harapannya akan kita lihat sesuatu terjadi selama kehadiran mereka di Bali," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan dalam Konferensi Pers: Siap Sambut G20, Sabtu (12/11).
Kabar soal rencana pertemuan dua pemimpin negara yang selama ini dikenal saling bersaing itu sudah mencuat beberapa hari lalu. Pertemuan dijadwalkan akan berlangsung di sela KTT G20, Senin (14/11). Xi dan Biden akan membahas berbagai isu global dan regional. Pertemuan mendatang ini juga akan menjadi yang pertama kalinya selama Biden menjabat.
Mengutip Antara, dalam keterangan resmi Gedung Putih menyebutkan kedua pemimpin itu akan membicarakan upaya mempertahankan sekaligus memperdalam jalur komunikasi antara Amerika Serikat dan China selaku dua negara 'pengelola persaingan' global. Pertemuan ini juga akan mengupayakan kerja sama di mana kepentingan sejalan, terutama terkait tantangan lintas negara yang berdampak terhadap komunitas internasional.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan Biden akan mengangkat isu Taiwan dan sejumlah isu HAM. Kedua pemimpin itu juga diperkirakan akan membicarakan perang Rusia di Ukraina.
“Kekhawatiran kami dan sekutu serta mitra kami tentang praktik ekonomi Cina yang membahayakan," ujar pejabat senior tersebut.
Luhut mengapresiasi kehadiran Xi dan Biden dalam pertemuan pekan depan. Kehadiran keduanya menandai berkumpulnya 17 kepala negara dari anggota G20. Luhut menyebut hanya tiga negara yang mengkonfirmasi tidak akan hadir.
Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan batal hadir setelah sebelumnya sempat beredar kabar akan terbang ke Bali. Namun, Kremlin resmi mengabari batal hadir karena alasan masalah domestik yang harus diselesaikan. Brasil juga tidak akan hadir karena masih dalam proses transisi kepemimpinan. Meksiko juga tidak akan hadir. "Sejauh saya tahu memang Meksiko tidak pernah hadir," kata Luhut.