Jokowi Jengkel Lihat Ratusan Triliun Simpanan Pemda Mengendap di Bank
Presiden Joko Widodo menginstruksikan para kepala daerah untuk mempercepat serapan anggaran. Pasalnya, anggaran daerah yang tersimpan di bank saat ini lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Widodo menemukan anggaran daerah di perbankan saat ini mencapai Rp 278 triliun. Angka tersebut lebih tinggi hingga 32,38% dari posisi tahun lalu sekitar Rp 210 triliun.
"Kalau dana yang sudah ada di kantong nggak dipakai, ya percuma. Rp 278 triliun itu gede banget," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022, Rabu (30/11).
Jokowi mendata realisasi belanja daerah saat ini baru sebesar 62%, sedangkan realisasi belanja nasional adalah 76%. Oleh karena itu, ia mendorong kepala negara untuk mempercepat belanja daerah agar memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.
Selain itu, Jokowi telah menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk memeriksa setiap daerah terkait penyerapan anggaran. Hal tersebut dilakukan apakah ada potensi kesulitan dalam proses penyerapan anggaran di daerah.
Menurutnya, hal tersebut penting lantaran anggaran daerah yang tersimpan di bank menimbulkan biaya penyimpanan. Jokowi menilai tidak semua kepala daerah memahami bahwa lambatnya penyerapan anggaran menciptakan biaya penyimpanan.
"Kita pontang-panting cari arus modal masuk lewat investasi, tapi yang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Ini keliru besar," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Provinsi Jawa Timur memiliki dana mengendap terbesar di bank. Capaian tersebut diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.
"Kami lihat terjadi kenaikan dana pemda yang sangat signifikan. Ini tentu kami harapkan pemda bisa mendorong, terutama saat tren ekonomi mengalami penurunan," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (24/11).